Snapchat Dysmorphia, gila operasi plastik karena filter aplikasi

Snapchat Dysmorphia, gila operasi plastik karena filter aplikasi
Life

Snapchat Dysmorphia, gila operasi plastik karena filter aplikasi

Snapchat Dysmorphia, gila operasi plastik karena filter aplikasi

Snapchat Dysmorphia, gila operasi plastik karena filter aplikasi # Sumber : gadgetDiva

Snapchat Dysmorphia saat ini sedang nge-tren di kalangan para pengguna media sosial. Penyakit mental itu timbul karena keinginan untuk menjadi lebih cantik, dengan referensi dari aplikasi edit foto.

Seorang dokter bedah plastik di New York, AS, Dr. Lara Devgan, mengatakan bahwa pasiennya belakangan ini banyak yang datang ke kliniknya untuk menjadi cantik. Referensinya bukan lagi artis atau selebriti melainkan wajah mereka di layar ponsel usai diedit dengan aplikasi.

Kenalin Cloi, robot pelayan di restoran Korea

Menurut Devgan, para pasiennya tidak segan-segan membawa ponsel dan menunjukkan wajah hasil editan mereka sendiri kepada sang dokter. Tren ini ternyata telah lama disoroti oleh The American Society of Plastic Surgery, walaupun tak ada angka spesifik berapa peningkatan tren itu dari tahun lalu.

Dilansir CNN Business, menurut komunitas tersebut, kecenderungan menerima order prosedur bedah plastik dengan referensi aplikasi edit foto, juga media sosial Instagram dan Snapchat, berpotensi merusak kesehatan mental mereka. Pasalnya para pengguna aplikasi tersebut menjadi terobsesi dengan hal yang tidak realistis seperti wajah editan tersebut.

Mereka menamakan penyakit mental ini dengan Snapchat Dysmorphia, sebuah kondisi kesehatan mental yang bisa disebut sebagai penyakit dysmorphic tubuh (body dysmorphic disorder). Penyakit yang disingkat dengan BDD itu membuat seseorang dapat menghabiskan waktu berjam-jam untuk memikirkan kelemahan fisik mereka. Bukan hanya ketidaksempurnaan kulit, berat badan atau bibir.

BDD dianggap kerap menyebabkan tekanan emosional dan mengganggu aktivitas mereka sehari-hari. Bahkan 1 dari 50 orang di dunia memiliki kecenderungan BDD, kata Anxiety and Depression Association of America.

“Saya ingin sekali ada sebuah penyelidikan terkait dampak dari aplikasi dan filter yang ada di media sosial, yang mempengaruhi kondisi mental penampilan fisik mereka. Para remaja harus tahu jika filter tak mencerminkan perubahan pada diri mereka, membuat mereka merasa jelek dan malu,” ujar Dr. Kamleshun Ramphul, penulis white paper yang bertajuk ‘Is Snapchat Dysmorphia a real issue?’.

Sejak era media sosial dan aplikasi filter wajah, memang banyak orang yang mendadak menjadi cantik. Dengan aplikasi mereka bisa memutihkan gigi, menghilangkan jerawat, dan mengubah bentuk wajah. Di China, fitur photo beautification sangat popular dan disematkan di dalam perangkat smartphone keluaran negara itu, yakni Vivo, Oppo, Huawei dan Xiaomi.


author-img_1

Redaksi

Reporter

Artikel Terkait

Apa sih Mode Incognito?
Life

Apa sih Mode Incognito?

Mode Incognito, mungkin tidak terlalu familiar. Namun sebagian lain pasti sudah pernah dengar wal..

Kenalin Cloi, robot pelayan di restoran Korea
Life

Kenalin Cloi, robot pelayan di restoran Korea

Cloi, nama sebuah pelayan restoran. Kami menyebutnya sebuah karena dia bukan manusia melainkan ro..

Menang Grammy, hati-hati unduh lagu Billie Ellish, Ariana Grande, dkk
Life

Menang Grammy, hati-hati unduh lagu Billie Ellish, Ariana Grande, dkk

Billie Ellish telah berhasil memboyong banyak penghargaan saat Grammy Award berlangsung beberapa ..

Tangi, aplikasi DIY dari Google untuk bantu kamu belajar apa saja
Life

Tangi, aplikasi DIY dari Google untuk bantu kamu belajar apa saja

Tangi, aplikasi DIY Google diperkenalkan. Ini adalah sebuah platform berbagi video pendek untuk k..


;