GadgetDiva – Kebutuhan komputasi dari pembuatan model AI diproyeksi dapat menyebabkan industri membuang limbah elektronik yang setara dengan lebih dari 10 miliar iPhone per tahun pada 2030. Proyeksi tersebut berasal dari para peneliti.

Dalam sebuah makalah yang diterbitkan oleh jurnal Nature, para peneliti di Cambridge University dan Chinese Academy of Sciences mencoba memprediksi seberapa banyak limbah elektronik yang dapat dihasilkan dari pembangunan proyek generatif AI.

"Studi kami tidak bertujuan untuk secara tepat memperkirakan jumlah server AI dan limbah elektronik terkait, melainkan untuk memberikan perkiraan kotor awal yang menyoroti potensi skala tantangan yang akan datang dan untuk mengeksplorasi solusi ekonomi sirkular yang potensial," ungkap peneliti tersebut yang dikutip dari TechCrunch pada Kamis (31/10).

Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya potensi pertumbuhan limbah elektronik yang cepat dari 2,6 ribu (kt) [per tahun] selama 2023 menjadi sekitar 0,4-2,5 juta ton (Mt) [per tahun] pada 2030. Meski menggunakan tahun 2023 sebagai metrik awal kurang tepat, sebab begitu banyak infrastruktur komputasi yang digunakan dalam dua tahun terakhir.

Namun, angka 2,6 kiloton tidak masuk dalam kategori sebagai limbah. Sehingga, hal ini menurunkan angka awal secara signifikan.

Di sisi lain, metrik ini cukup nyata dan akurat. Angka ini merupakan perkiraan jumlah limbah elektronik sebeulm dan sesudah adanya perkembangan generatif AI.

Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat ketika infrastruktur besar pertama ini mencapai akhir masa pakainya dalam beberapa tahun ke depan. Di samping itu, penelitian ini turut memberi solusi untuk mengurangi limbah elektronik akibat generatif AI.

Sebagai contoh, server yang sudah habis masa pakainya bisa didaur ulang daripada dibuang. Selain itu, komponen seperti komunikasi dan daya juga bisa digunakan kembali.

Perangkat lunak dan efisiensi juga dapat ditingkatkan, sehingga memperpanjang masa pakai efektif dari generasi chip atau jenis GPU tertentu. Menariknya lagi, mereka lebih menyukai pembaruan chip terbaru sesegera mungkin karena jika tidak. perusahaan mungkin harus, katakanlah membeli dua GPU yang lebih lambat untuk melakukan pekerjaan satu GPU hogh end - menggandakan (dan mungkin mempercepat) pemborosan yang dihasilkan.

Mitigasi ini dapat mengurangi beban limbah antara 16 hingga 86 persen. Namun, masalahnya bukan pada ketidakpastian efektivitasnya, melainkan ketidakpastian apakah langkah-langkah ini akan diadopsi dan seberapa banyak.

Ketika setiap H100 mendapatkan kehidupan kedua di server inferensi berbiaya rendah di suatu universitas di suatu tempat, hal itu akan sangat membantu; jika hanya satu dari 10 yang mendapatkan perlakuan itu, tidak terlalu banyak.

Itu berarti bahwa mencapai tingkat limbah yang rendah dibandingkan dengan yang tinggi, menurut perkiraan mereka, adalah sebuah pilihan - bukan sebuah keniscayaan.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.