Penelitian: Karyawan Lebih Gembira Menggunakan Teknologi AI

GadgetDIVA - Riset HP Work Relationship Index (WRI) mengungkap bahwa hanya 28% pekerja intelektual yang memiliki hubungan baik dengan pekerjaannya. Salah satu alasannya karena menggunakan teknologi AI.

Pekerja intelektual atau knowledge worker merupakan seoran profesional yang menghasilkan nilai bagi organisasi dengan keahlian, pemikiran kritis dan keterampilan interpersonal mereka. Penjelasan ini dikutip dari laman resmi IBM.

“Pekerja yang menggunakan AI 11 poin lebih bahagia terhadap hubungan antara mereka dengan pekerjaan dibandingkan dengan yang tidak menggunakan,” tulis riset tersebut yang dikutip pada Jumat (27/9).

Penelitian ini sendiri dilakukan terhadap 15.600 responden lintas industri di 12 negara termasuk Indonesia. Dilakukan oleh HP dan Edelman Data & Intelligence (DXI).

Ditemukan bahwa penggunaan AI di kalangan pekerja intelekutal ini telah melonjak menjadi 66% secara global pada tahun 2024. Angka ini naik dari 38% di tahun 2023.

Sementara, 87% pekerja intelektual di Indonesia kini mulai menggunakan AI di tempat kerja. Angka ini meningkat dari 53% di tahun lalu.

Adapun manfaat yang dirasakan oleh para pekerja yang menggunakan AI. Di antaranya sebagai berikut.

– 73% pekerja global intelektual mereasa bahwa AI membuat pekerjaan mereka lebih mudah. Hampir 7 dari 10 pekerja menggunakan AI agar lebih produktif.
– 60% pekerja intelektual global dan 64% di Indonesia menyatakan bahwa AI berperan penting dalam meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja mereka.
– 73% pekerja intelektual global dan 88% pekerja intelektual Indonesia setuju bahwa pemahaman yang lebih baik terkait AI akan mempermudah kemajuan karier mereka.

Di samping itu, 37% pekerja global merasa takut pekerjaannya akan tergantikan oleh AI. Sementara, di Indonesia sendiri ada sekitar 60% pekerja yang memiliki kecemasan serupa.