Indonesia menerima sumbangan ventilator COVID-19 dari PBB

0
Rekomendasi Penggunaan Masker

Indonesia telah menerima lima ventilator COVID-19 dari Program Pembangunan PBB (UNDP), Orgnaisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IMO). Ventilator ini telah sampai pada hari Senin (1/6/2020) kemarin.

Ventilator COVID-19 ini akan diserahkan secara simbolis kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPD). Ketiga organisasi PBB tersebut telah menyiapkan 33 ventilator untuk Indonesia dan akan terus melakukan proses pengiriman hingga empat pekan ke depan.

33 ventilator tersebut terdiri dari 27 ventilator yang merupakan bentuk kerjasama antara WHO dengan pemerintah Jepang. Sedangkan, IOM dan UNDP masing-masing akan menyediakan tiga ventilator. Pengiriman ini akan menjadi upaya PBB dalam membantu penanggulangan COVID-19 di Indonesia.

Ventilator COVID-19 Indonesia
Foto dari Jakarta Post.

“Ventilator merupakan perangkat penting yang sangat dibutuhkan untuk pasien COVID-19,” Jelas Tomi Soetjipto, kepala komunikasi UNDP Indonesia dalam sebuah pernyataan pers yang dilansir dari Jakarta Post.

Ventilator ini akan digunakan untuk menyembuhkan pasien COVID-19. Alat tersebut akan mendorong oksigen ke paru-paru pasien untuk membantu mereka bernapas dengan normal.

Melalui alat ini, diharapkan dapat memberi mereka waktu yang lebih lama untuk melawan dan sembuh dari virus tersebut. Meskipun, mereka juga tidak bisa memastikan bahwa ventilator ini dapat meningkatkan kelangsungan hidup para pasien COVID-19 atau tidak.

Menurut Dr. N. Paranietharan, Perwakilan WHO untuk Indonesia, menyatakan bahwa saat ini kebutuhan alat-alat medis untuk mengobati COVID-19 meningkat secara global. Ia berharap bahwa ventilator ini dapat memberikan dampak yang signifikan dalam memberi perawatan khusus kepada pasien COVID-19 di seluruh negeri.

Menanggapi hal ini, Christophe Bahuet selaku kepala perwakilan UNDP mengatakan bahwa UNDP bersama sistem pembangunan PBB akan mengintensifkan dukungannya untuk mengurangi dampak sosial ekonomi dari pandemi COVID-19 yang sedang dialami oleh rakyat Indonesia. Mereka juga sedang mempersiapkan pemulihan hijau berkelanjutan dalam kemitraannya dengan pemerintah. Mengingat, UNDP sendiri merupakan organisasi PBB dalam menangani kemiskinan, ketimpangan dan perubahan iklim.

Louis Hoffman, Kepala misi IOM, menyatakan bahwa pengiriman ventilator ini didanai oleh pemerintah Australia. Hal tersebut sebagai bagian dari paket persediaan dan peralatan medis dalam menyelamatkan jiwa yang akan dikirim oleh IOM ke negara tersebut.

Sebelumnya, Indonesia akan menjadi penerima ventilator pertama dari Amerika Serikat pada awal Juni ini. Sebagai hasi dari panggilan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Donald Trump pada bulan April lalu.

Sementara itu, Kementerian Riset dan Teknologi bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN) menyatakan bahwa mereka akan memulai produksi 100 hingga 300 ventilator di awal bulan Juni ini. Untuk membuat ventilator ini, mereka mengajak Pindad, PT Poly Jaya Medikal, PT LEN dan perushaan induk otomotif Dharma Group.

Baca juga, Fitbit buat ventilator darurat untuk pasien COVID-19


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan