Twitter membawa kembali sistem Verifikasi bagi pengguna
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Selasa, 9 Juni 2020 - 18:01 WIB
Twitter sedang melakukan ujicoba sistem baru untuk memverifikasi pengguna. Jika sistem ini dihadirkan, maka pengguna dapat meminta verifikasi akun pada Twitter.
Jane Manchun Wong kembali membocorkan adanya fitur baru dalam Twitter. Kali ini, ia menemukan bahwa Twitter sedang melakukan pengerjaan pada sistemnya. Melalui opsi request verification yang ditemukannya pada bagian personal information dalam pengaturan aplikasi Twitter. Apakah ini berarti pengguna nantinya dapat mengajukan verifikasi yang ditandai dengan centang biru pada platform tersebut?
Twitter is working on “Request Verification” ?
(I’m not Twitter employee. I’m not tech support) pic.twitter.com/ED58QsD7kM
— Jane Manchun Wong (@wongmjane) June 7, 2020
Wong mengonfirmasi dalam tweetnya. Namun, ia tidak memberikan komentar lebih lanjut seputar sistem verifikasi yang ditemukannya tersebut. Sementara itu, pada halaman bantuan Twitter, mereka mengatakan program verifikasinya tersebut masih disiapkan dan belum bisa menerima permintaan verifikasi untuk saat ini. Jadi, belum ada kejelasan kapan mereka akan membuka sistem tersebut untuk pengguna.
Sementara itu, akun yang telah terverifikasi oleh Twitter akan ditandai dengan adanya centang biru. Namun, tidak semua akun dapat terverifikasi dengan mudah. Twitter juga menyatakan bahwa centang biru tersebut bukan endorsment dari perusahaan. Hal tersebut diakui karena ada beberapa kebingungan mengenai tujuan adanya centang biru tersebut dan apa yang merepresentasikannya.
Verification was meant to authenticate identity & voice but it is interpreted as an endorsement or an indicator of importance. We recognize that we have created this confusion and need to resolve it. We have paused all general verifications while we work and will report back soon
— Twitter Support (@TwitterSupport) November 9, 2017
Pada tahun 2017, Twitter menghentikan proses verifikasi pada platformnya. Hal tersebut dilakukan setelah kemarahan yang meluap atas keputusan perusahaan untuk memberi centang biru pada skun supremasi kulit putih.
Sementara itu, di tahun 2018, Twitter tidak melanjutkan sister verifikasi tersebut dan alih-alih mengalihkan fokus pada integritas pemilu. Mereka berusaha memverifikasi para kandidat pada surat suara premier dan pejabat terpilih. Awal tahun ini, Twitter kembali memberikan verifikasi pada pejabat kesehatan masyarakat untuk memberikan informasi yang valid kepada pada pengguna seputar COVID-19.
Baca juga, Aksi fans K=pop dalam mendukung Gerakan Black Lives Matter di Twitter
Artikel Terkait
Temukan games tersembunyi di Browser PC kamu, ini caranya
Paradiva, pasti tau kan game dinosaurus yang sering muncul di Chrome saat internet kita terputus?..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 4 tahun lalu
- 3,250
Ini dia deretan fitur terbaru dalam Aplikasi Telegram
Telegram baru saja merilis sejumlah fitur terbaru dalam pembaruan aplikasinya. Beberapa fitur ter..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 4 tahun lalu
- 3,250
Aksi Fans K-Pop untuk mendukung Gerakan Black Lives Matter di Twitter
Beberapa hari yang lalu, hashtag White Lives Matter menjadi trending topic. Rupanya sekelompok Fa..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 4 tahun lalu
- 3,250
Untuk Q1 2020, Realme raih peringkat top 5 di pasar smartphone Asia Tenggara
Realme berhasil meraih peringkat Top 5 di kawasan Asia Tenggara dengan kenaikan penjualan tahunan..
- by Jihan Nasir
- 4 tahun lalu
- 3,250