Coca-Cola umumkan bakal hentikan penayangan iklan di media sosial
- by Jihan Nasir
- Minggu, 28 Juni 2020 - 08:00 WIB
Coca-Cola Company mengumumkan bakal menghentikan menangguhkan iklan di media sosial selama setidaknya 30 hari. Kebijakan pihak Coca-Cola ini disebabkan karena platform menghadapi perhitungan tentang bagaimana mereka menangani konten rasis.
James Quincey selaku CEO The Coca Cola Company menyampaikan bahwa kebijakan pihaknya melalui sebuah pernyataan pada laman resmi perusahaan minuman Coca-Cola.
“Tidak ada tempat untuk rasisme di dunia dan tidak ada tempat untuk rasisme di media sosial,” jelas James.
Pihak Coca-Cola mengatakan kepada CNBC bahwa kebijakan menghentikan iklan ini tidak berarti bergabung dengan gerakan yang diluncurkan pekan lalu oleh kelompok-kelompok masyarakat Afrika-Amerika dan masyarakat sipil.
James juga menuliskan perusahaan media sosial yang diboikot oleh merek-merek besar lainnya dilakukan untuk memaksa perubahan dalam cara mereka menangani kasus rasisme yang penuh kebencian.
Kabarnya, koalisi yang mencakup Association for the Advancement of Colored People (NAACP), telah mendesak perusahaan untuk berhenti beriklan di Facebook, menggunakan hashtag #StopHateForProfit. Hal ini bertujuan untuk mencapai regulasi kelompok yang lebih baik yang menghasut kebencian, rasisme atau kekerasan pada platform.
Dalam kasus yang sama, Unilever PLC, brand dari Lipton tea dan Ben and Jerry’s ice cream ini lebih dulu mengatakan bakal melakukan kebijakan untuk hentikan iklan di platform Facebok, Twitter, dan Instagram di AS hingga akhir tahun 2020.
Dikutip pada laman Ndtv, pihak Facebook mengatakan pada hari Jumat kemarin bahwa mereka akan melarang “kategori yang lebih luas dari konten kebencian” dalam iklan ketika raksasa media sosial yang diperangi itu bergerak untuk menanggapi protes yang meluas atas penanganan postingan yang merajalela.
“Kami akan mengambil waktu ini untuk menilai kembali kebijakan periklanan kami untuk menentukan apakah revisi diperlukan. Kami juga mengharapkan akuntabilitas dan transparansi yang lebih besar dari mitra media sosial kami,” tulis James.
Dalam kutipannya, James juga menekankan bahwa kebijakan perusahaan Coca-Cola ini bukan hanya berlaku di media sosial sekitaran Amerika Serikat (AS), tetapi kebijakan ini juga berlaku terhadap seluruh platform media sosial di seluruh dunia.
Artikel Terkait
PUBG Mobile bawa peta lebih kecil yang dirancang untuk bermain sambil berpergian
PUBG Mobile bakal bawa peta lebih kecil. Game ini telah berhasil menjadi salah satu game paling p..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 4 tahun lalu
- 3,250
Hacker Klaim curi 756GB Dokumen Pelecehan Seksual Artis dengan Politisi
Hacker klaim curi 756GB dokumentasi pelecehan seksual artis dengan politisi. Dokumentasi tersebut..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 4 tahun lalu
- 3,250
Lucu! Pokémon Unite jadi Game perang-perangan
Pokémon baru saja merilis trailer untuk game terbaru mereka yang dinamakan Pokémon Unite. Unikn..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 4 tahun lalu
- 3,250
Netflix bakal membiarkan kamu hapus tayangan dari daftar Continue Watching
Netflix akhirnya bakal membiarkan para penggunanya untuk mengatur daftar Continue Watching mereka..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 4 tahun lalu
- 3,250