Sanksi YouTube Makin Sangar! Hapus Channel Kreator yang Dapat SP3

0
Cara menghapus akun Youtube

Sanksi YouTube makin sangar dan bikin ngeri. Mereka membuat kebijakan baru untuk para kreator konten di dalam platformnya. Dalam kebijakan baru itu, YouTube memberikan metode yang dinamakan SP1, 2 dan 3. Jika melanggar sampai 3 kali, maka akun akan dihapus secara permanen.

Dilansir melalui Business Insider, Kamis, 14 Januari 2021, YouTube mengharuskan para pemiliki channel di platformnya untuk patuh pada kebijakan yang berlaku. Sekali melanggar, maka akan dikirimkan teguran dari YouTube. Jika terjadi teguran tiga kali berturut-turut, maka kreator berpotensi kehilangan channelnya.

Peringatan pertama akan dikirim langsung ke kreator. Hukumannya, kreator akan langsung diblokir. Mereka tidak akan bisa memposting konten selama seminggu.

Jika dalam 90 hari kemudian masih ada pelanggaran yang dilakukan kreator terkait dengan video yang menyalahi kebijakan, maka akan muncul peringatan kedua. Hukumannya, kreator tidak akan bisa memposting video selama dua minggu berikutnya.

Nah, yang mengerikan, jika kreator sebuah channel telah melakukan tiga kali pelanggaran berturut-turut selama 90 hari, atau 3 bulan, maka YouTube akan menghapus channel milik kreator tersebut selamanya. Teguran akan tetap berlaku meskipun kreator menghapus kontennya.

Juru bicara YouTube mengatakan jika langkah ini dilakukan sebagai langkah untuk menghindarkan terjadinya kerusuhan serupa seperti yang terjadi di Washington DC kemarin. Para pendukung Trump dianggap terprovokasi, salah satunya dari konten-konten yang ada di YouTube.

Banyak aplikasi yang melakukan penangguhan sampai blokir akun milik Donald Trump karena diduga menghasut para pendukungnya sampai menimbulkan kerusuhan di Washington DC. Mulai dari aplikasi media sosial sampai platform pembayaran mulai memblokir akun mantan presiden AS itu.

Trump diduga dengan leluasa memanfaatkan platform di Twitter, Facebook, YouTube dan jejaring sosial lainnya untuk memposting kebohongan dan teori konspirasi selama menjabat presiden. Bahkan setelah kalah dari Joe Biden pun, Trump dianggap masih menghasut pengikutnya, menjelek-jelekkan Biden.

Twitter merupakan media sosial pertama yang menangguhkan akun Trump. Awalnya, akun tersebut di suspend dalam kurun 12 jam. Namun kemudian, Twitter memutuskan untuk menangguhkan akun tersebut secara permanen. Akun Trump memang cukup vokal memposting cuitan sejak kekalahan Trump di Pilpres AS kemarin. Trump memiliki 88 juta pengikut di Twitter.

Meskipun saluran resmi Tump masih aktif, YouTube menghapus video dari Trump yang mempermasalahkan hasil pemilu, dan meng-endorse para pengikutnya yang membuat rusuh di Capitol dengan sebutan ‘Kalian Istimewa’. YouTube mengatakan akan ‘mengizinkan salinan video ini jika diunggah dengan konteks tambahan dan nilai pendidikan, dokumenter, ilmiah, atau artistik (EDSA) yang memadai.


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan