Diva says – Sebuah studi yang dilakukan oleh Dell terhadap kurang lebih 5.763 gamers dari 11 negara (Australia, Brazil, Kanada, Tiongkok, Perancis, Jerman, India, Jepang, Selandia Baru, Inggris, dan Amerika Serikat) dengan kisaran usia 14 sampai 87 tahun, menemukan hasil bahwa gamer bukan lagi dipandang sebagai sesuatu yang negatif. Karena saat ini hampir setiap orang bermain gim bahkan saat berada di dalam perjalanan.

Tjipto Suparto, Consumer Country Dell Indonesia mengemukakan pengertian gamers dari hasil riset ini. Kurang dari 10% menganggap gamers merupakan hal yang negatif, kekanak-kanakan, dan penyendiri. Sebanyak 29% mengaku bangga dikatakan sebagai gamers, karena terlihat keren. 35% juga mengatakan menjadi gamers adalah sesuatu yang menyenangkan, dan terakhir sebanyak 26% mereka cenderung lebih bersemangat saat disebut-sebut sebagai seorang gamers.

Namun, bukan berarti seorang gamers selalu berada di dalam ruangan. Ternyata riset juga menemukan bahwa gamers mempunyai hobi lain seperti membaca buku, traveling, olahraga, bermusik, dan bersosialisasi.

Perlu diketahui juga, ketika para gamers berkompetisi dengan gamers lain, hanya sedikit dari mereka yang memandang unsur etnis (8%), politik (7%), dan gender (6%). Mereka justru menomor satukan soal skill yang dimiliki oleh lawannya.

Selain itu, ada kabar baik untuk para penggila game nih. Ternyata riset ini juga menemukan beberapa manfaat yang didapatkan dari bermain game lho. Manfaat pertama sekaligus menjadi manfaat terbesar antara lain, mereka cenderung menjadi sadar teknologi (42%). Kedua, melatih kemampuan berpikir strategis (39%), juga ketiga meningkatkan daya kemampuan koordinasi antara tangan dan mata (37%). Keempat, meningkatkan kemampuan reaksi seseorang (36%). Kelima, team work skill (27%), dan terakhir, meningkatkan kemampuan leadership atau kepemimpinan seseorang (18%).