Iklan di Facebook tuai protes karena diduga diskriminatif

Iklan di Facebook tuai protes karena diduga diskriminatif
News

Iklan di Facebook tuai protes karena diduga diskriminatif

Iklan di Facebook tuai protes karena diduga diskriminatif

Iklan di Facebook tuai protes karena diduga diskriminatif # Sumber : gadgetDiva

Diva says – Sebuah organisasi non-profit bernama American Civil Liberties Union (ACLU) dan Pekerja Komunikasi bersama-sama mengajukan aduan kepada Equal Employment Opportunity Commision terkait pemasangan iklan di Facebook yang dianggap sebagai tindak diskriminatif. Menurut laporan yang diterima, sebanyak dua miliar pengguna diwajibkan mengisi kolom jenis kelamin mereka ketika pertama kali membuat sebuah akun.

Taktik ini dilakukan agar pengecualian jenis kelamin ditentukan terlebih dahulu. Jenis kelamin yang tidak termasuk tidak dapat melihat iklan pekerjaan tersebut. Dengan kata lain, Facebook seakan-akan bertindak sebagai sebuah platform perekrutan karyawan baru, bukan sebagai pelayanan iklan.

6 destinasi wisata untuk tubuh kembali bugar

Pengadu menyebutkan terdapat 10 perusahaan yang diduga terlibat dalam pemasangan iklan Facebook ini, antara lain; Abas USA: the City of Greensboro, North Carolina; and Nebraska Furniture Mart.

Pada dasarnya, peran Facebook sebagai pelayanan iklan bekerja mengumpulkan, mengembangkan, dan menyediakan sejumlah data informasi para pencari kerja untuk diberikan kepada pembuka lowongan. Tugas ini hampir sepenuhnya dijalankan oleh pihak Facebook.

Namun sekelompok yang berkaitan dengan kasus ini memberi pernyataan bahwa Facebook melakukan aksi curang lewat kerjasamanya dengan pencari tenaga kerja dengan menyediakan opsi penayangan iklan yang hanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu berdasarkan preferensi mereka, mengumpulkan pembayaran dari pembuka lowongan untuk pemasangan iklan, menginformasikan perusahaan atau pembuka lowongan tentang kinerja kampanye iklan dengan berbagai analitik data, mempertahankan salinan iklan dan data yang terkait dengannya.

Juru bicara Facebook pun membantah atas semua pernyataan yang ditujukan kepadanya. “Tidak ada tempat untuk diskriminasi di Facebook, itu sangat dilarang dalam kebijakan kami dan selama setahun terakhir, kami telah memperkuat sistem kami untuk perlindungan lebih lanjut terhadap penyalahgunaan,” tegasnya kepada CBS News.

Selain juru bicara Facebook, salah satu pengusaha bernama Abas yang diduga terlibat dalam kasus ini juga angkat bicara. Menurutnya, perusahaan memposting iklan lowongan kerja untuk dilihat semua targetnya, yakni pria dan wanita.

Menurut ACLU, sebelumnya Facebook pernah mendapat kecaman karena mengizinkan iklan yang mendiskriminasikan kelompok etnis, orang tua, dan penyandang disabilitas. Akibatnya, pada tahun ini beberapa perubahan sistem diterapkan untuk mencegah aksi diskriminasi lainnya berdasarkan ras, suku, dan agama. Namun tidak meluas kepada gender.


author-img_1

Fikriyah Nur Rifqy

Reporter

Artikel Terkait

Google Family Link, bantu orang tua awasi gadget pada anak
News

Google Family Link, bantu orang tua awasi gadget pada anak

Diva says – Google Family Link bisa membantu orang tua agar anak tak kecanduan gadget. Perk..

6 destinasi wisata untuk tubuh kembali bugar
News

6 destinasi wisata untuk tubuh kembali bugar

Diva says – Jaman sekarang kesadaran orang akan pentingnya kesehatan menjadi semakin mening..

Tips menjaga gadget tetap aman selama traveling
News

Tips menjaga gadget tetap aman selama traveling

Diva says –  Traveler abad 21 tentu saja membawa serta seperangkat gadgetnya untuk berwisa..

Hilang 18 tahun, dompet ini balik ke tangan pemiliknya
News

Hilang 18 tahun, dompet ini balik ke tangan pemiliknya

Diva says – Seorang wanita bernama Joanne Beaven dikejutkan dengan peristiwa kembalinya dom..


;