Indonesia Paling Banyak Minta Take Down Konten ke Google Gara-gara Ini
- by Rysa Rusyfa
- Rabu, 12 Januari 2022 - 12:52 WIB
Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah website dan konten di dunia maya, jumlah permintaan untuk take down konten ke Google pun semakin banyak. Indonesia ternyata menjadi salah satu dari sekian banyak negara yang kerap meminta take down di Google.
Sebelumnya memang Google telah mengumumkan negara mana saja yang sering memiliki removal content atau penghapusan konten di dunia maya sejak 2009. Indonesia memang salah satunya, namun alasannya ternyata berbeda dengan hasil temuan yang didapat dari penyedia VPN Surfshark.
Baca juga: Raih 400 Juta Viewers di Youtube, Lisa BLACKPINK Pecahkan Rekor Lagi
Dilansir melalui Techradar, Rabu, 12 Januari 2022, Rusia merupakan negara dengan permintaan take down paling banyak dalam 10 tahun terakhir. Sedangkan Indonesia, paling banyak meminta take down untuk kategori alasan menjaga keamanan nasional.
Negara dengan permintaan take down terbanyak dengan alasan keamanan nasional memang Rusia, diikuti Inggris, Prancis, Kazakhstan, dan Indonesia. Sedangkan dari keseluruhan permintaan, selain Rusia, yang paling banyak meminta take down dalam 10 tahun terakhir adalah Turki, India, Amerika dan Brasil.
Walaupun Rusia memiliki permintaan take down paling banyak, yakni sekitar 123,606 permintaan, ternyata sejumlah 25,39 persen atau lebih dari seperempatnya merupakan permintaan yang dilayangkan pada 2020.
Turki dan India berada di urutan tiga besar dalam hal permintaan take down dengan masing-masing 14.231 dan 9.989 request. Sedangkan Korea Selatan memiliki 2.397 permintaan penghapusan konten.
Perlu dicatat bahwa satu ‘permintaan’ dapat mencakup banyak konten dan beberapa permintaan dapat dibuat untuk menghapus konten yang sama. Misalnya, Google menghapus 54.330 item untuk Korea Selatan pada tahun 2020 yang merupakan jumlah 5,37 kali lebih banyak daripada yang dilakukan raksasa pencarian untuk AS selama periode yang sama.
Permintaan content removal ini tidak hanya mencakup Google Search tapi juga platform lainnya di perusahaan Sergey Brin itu. YouTube bahkan mendapatkan permintaan take down paling banyak, yakni sebesar 101.015, sedangkan Google Search sendiri hanya 60.898.
Yang menarik, beberapa konten yang diminta untuk di take down juga mencakup konten di Google Docs, Gmail, dan Google Photos.
Artikel Terkait
LinkedIn Bakal Luncurkan Fitur Interaktif Mirip Clubhouse
LinkedIn dikabarkan akan meluncurkan fitur interaktif berbasis audio-live mirip Clubhouse pada pl..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 2 tahun lalu
- 3,250
Xiaomi Kembangkan Teknologi Sensor Sidik Jari di Semua Sisi Layar
Xiaomi sepertinya tidak hanya akan memproduksi smartphone tapi juga berupaya mengembangkan teknol..
- by Rysa Rusyfa
- 2 tahun lalu
- 3,250
Film Orisinal Maxstream "Merindu Cahaya de Amstel", Bakal Segera Tayang di Bioskop
Maxstream, platform konten video on-demand (VoD) milik Telkomsel akhirnya merilis film orisinal b..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 2 tahun lalu
- 3,250
Dominasi Pelanggan Perempuan di TikTok Shopping Year End Sale
Program belanja akhir tahun TikTok, “TikTok Shopping Year End Sale”, didominasi oleh ..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 2 tahun lalu
- 3,250