Diva says – Bagi para pengguna gadget, khususnya kaum millennials, udah ga asing lagi nih mendengar setiap tahun banyak banget gadget yang di produksi dengan berbagai macam model. Semakin bertambahnya tahun semakin canggih smartphone yang di produksi oleh brand-brand besar seperti iPhone, Samsung, Vivo, Oppo dan lainnya.

Generasi millennials masa kini aktif dalam bersosial media, tapi apakah mereka sadar, zaman sekarang, dengan kemudahan di bidang teknologi komunikasi seperti itu justru dapat memberikan kerugian bagi mereka? Atau mungkin kaum millennials sudah terlena dengan itu semua sehingga  seakan mengabaikan garis-garis kesopanan, dan melebihi batas wajar dalam menggunakan media sosial.

Gadget dijadikan sebagai alat komunikasi dengan dunia luar, tapi juga bisa dijadikan teman untuk mengisi waktu luang, internet, bermain game, mendengar musik/radio, menyimpan kenangan lewat foto/video. Namun tak jarang penggunaan gadget berdampak negatif seperti melupakan waktu belajar, menukar jawaban ujian bahkan hingga menyimpan dan menyebarkan foto/ video.

Ini beberapa alasan mengapa kaum millennials tidak bisa lepas dari gadget :

1. Gadget membuat semua hal serba praktis

Ketergantungan pada gadget tak luput membuat semua orang kini berlomba menciptakan berbagai inovasi terbaru untuk memudahkan aktivitas. Saat ini bisa ditemukan berbagai macam aplikasi yang bisa memudahkan aktivitas seperti kurir online, ojek online, bahkan pesan online. Berbagai inovasi inilah yang sebenarnya membuat kita sulit untuk lepas dari gadget.

Di sisi lain gadget membuat hidup menjadi lebih mudah. Namun kadang kita lupa bahwa terlalu bergantung pada suatu hal ternyata juga memiliki efek samping. Untuk kasus ini, gadget membuat kita menjadi asosial. Banyak orang yang lebih senang berkubang pada timeline dan news feed sosial media dari pada sekedar membuka percakapan dengan orang sekitar.

2. Takut merasa sendiri

Salah satu hal yang paling dibenci setiap orang adalah merasa sendiri. Meski berada di keramaian, kadang banyak orang yang merasa sendiri dan sepi. Dengan  gadget kita bisa mengtasi rasa sepi tersebut dengan chatting atau mengomentari status terbaru teman-teman kita dan dengan gadget kita bisa mengusir rasa sepi meski sedang berada di tempat dan waktu berbeda. Bisa juga menjadi obat saat kita matgay atau mati gaya saat berada di kerumunan.

3. Sifat ingin pamer

Keinginan untuk menunjukkan sesuatu rasa bangga telah mencapai hal tersebut tak luput membuat seseorang memiliki keinginan untuk menampilkannya kepada orang lain. Saat ini salah satu cara “pamer” adalah dengan memposting kegiatan di sosial media. Disadari atau tidak, eksisnya media sosial di kalangan kaum millennials saat ini karena adanya andil dari sifat pamer manusia.

Sifat inilah yang biasa membuat manusia saat ini khususnya generasi millenials susah untuk lepas dari gadget. Orang berlomba-lomba untuk memamerkan banyak di sosial media. Kadang hal ini menjadi kabur apakah unggahan yang dikirimkan hanya sekedar ingin menunjukkan aktivitas atau ingin mendapatkan pengakuan dari lingkungan pergaulan.

4. Kebebasan

Sangat fundamental bagi kaum millennials  dalam pembentuk kepribadianya, namun kontrol publik tetap tidak bisa diabaikan, terlebih kontrol dari orang tua yang mau tak mau tetap masih menjadi harapan sebagai pranata primer yang paling mendasar dalam perkembangan kepribadian sang anak. Kita semua berharap media sosial mampu merubah yg buruk menjadi baik karena media sosial hanya pelengkap dalam era yang modern ini, mari kita jadikan anak millennial sebagai anak yang mempunyai moral dan integritas tinggi karena penggunaan media sosial yang baik dan bijak.

Nah, jadi bagi millennials, gadget adalah suatu alat yang membantu kehidupan kita sebagai manusia, tetapi kita harus bisa memanfaatkan gadgetnya dengan sebaik-baiknya. Jadi semua tergantung pada kita sebagai manusia yang menggunakan gadget bagaimana menyikapi perkembangan gadget yang ada. Sehingga dampak positif dari gadget tersebut lebih menonjol dari pada dampak negatifnya.