Diet karbo ternyata cukup berisiko

Sebuah survei yang pernah dilakukan menyebut jika diet terbaik adalah dengan mengurangi banyak karbohidrat. Namun ahli nutrisi di Australia membantah penelitian itu. Menurut para ahli, memangkas banyak karbohidrat sama saja dengan membunuh diri secara perlahan.

Menurut ahli nutrisi dari Thingking of Nutrition, Dr. Tim Crowe, sebanyak 43,5 persen energi yang kita hasilkan berasal dari karbohidrat. Ada pun banyak wanita menghindari karbo dalam dietnya karena mereka menganggap tak memiliki aktivitasy yang berat, atau dengan kata lain, tidak berolahraga.

Pada proram diet yang dianjurkan World Health Organization (WHO) adalah 30 persen diet rendah lemak dengan 10 persennya berasal dari sumber yang tersaturasi seperti mentega dan susu. Sedangkan asupan karbohidrat adalah antara 55 sampai 75 persen dengan asupan per harinya sebanyak 10 persen harus bebas gula.

“Diet yang baik adalah keseimbangan antara karbohidrat dan lemak. Kisarannya 50 sampai 55 persen karbohidrat dan 35 persen lemak total,” kata Crowe.

Cara menghitung berapa idealnya asupan karbo ke dalam tubuh, bisa dengan mencari kebutuhan kalori kita lebih dulu. Bila kebutuhan kalori kita sebanyak 1600 perhari maka karbohidrat yang kita makan bisa diperhitungkan sampai 800 kalori. Namun untuk mengukurnya, setiap gram karbohidrat mengandung 4 kalori. Tinggal hitung berapa gram karbohidrat yang harusnya anda konsumsi sehari.

Lalu bagaimana jika kita kekurangan asupan karbo? Tubuh akan menjadi lemas dan otak pun tidak bisa bekerja. Karbo menyediakan glukosa yang dibutuhkan oleh otak untuk bisa bekerja. Jika asupannya rendah, otak anda tidak akan berfungsi sebagai ruang memori. Artinya, anda akan menjadi pelupa. Selain itu karbo juga berfungsi melatih otot dan tidak gampang lelah.