Komunitas Pelestari Budaya Bahas Pengajuan Kebaya ke UNESCO
- by Jundi Amrullah
- Kamis, 1 Desember 2022 - 12:59 WIB
Gadgetdiva.id – Komunitas Pelestari Kebaya melakukan diskusi bersama dengan Wantimpres, Kemlu, Kemendikbud, Kemenko PMK dan Perwakilan dari UNESCO. Kegiatan ini berkolaborasi dengan PANDI dan di selenggarakan di Kantor DNet ISP, Jakarta Timur (29/11).
Putri Kuswisnu Wardani anggota Wantimpres mengatakan bahwa pada dasarnya semuanya ingin warisan kebudayaan kebaya lestari, asalkan semua bisa duduk bersama dan mencari jalan keluar.
Putri mengatakan bahwa pertemuan antar komunitas pelestari kebaya ini bukan kali pertama, dan merupakan tindak lanjut dari beberapa diskusi yang telah dilakukan silam.
Senada dengan Putri, Ketua Timnas Hari Kebaya Nasional, Lana T Koentjoro menjelaskan diskusi kali ini bertujuan untuk menyamakan persepsi antar komunitas pelestari kebaya. Sehingga mempunyai kesamaan visi misi dan bisa mengambil sikap akhir.
“Kita menanggapi dari berita berita dan dari pihak 4 negara yang sedang dalam berproses untuk mengajukan joint nomination. Jadi hari ini adalah rembuk bersama untuk sosialisasi. Karena mungkin kita kan perlu satu persepsi dulu untuk menentukan langkah apa yang akan kita ambil, apasih yang terbaik untuk ini. Saat ini adalah bagian daripada proses tersebut,” terangnya.
Menurut Heru Nugroho, salah satu pihak yang mulai tahun 2013 ikut terlibat mengawal Tradisi Pencaksilat hingga memperoleh penetapan sebagai Warisan Budaya Dunia Takbenda dari UNESCO pada tahun 2019 mewacanakan agar Indonesia harus segera memutuskan untuk ikut bergabung bersama Malaysia, Singapore, Brunei Darussalam & Thailand dalam pengajuan Kebaya ke UNESCO yang minggu lalu telah dideklarasikan oleh empat negara Asean tersebut.
“Akan sangat rumit menjelaskan pada masyarakat awam jika Indonesia tidak ikut rombongan pengajuan nominasi yang telah dideklarasikan oleh empat negara tersebut,” terangnya.
Namun menurut Heru, kemungkinaan untuk pengajuan secara single nomination juga bisa disusulkan terpisah nanti, tentu dalam konteks yang berbeda.
Heru menambahkan semua pihak perlu menyadari konsekuensinya, karena hanya berlandaskan kecintaan pada kebaya dan membuat berbagai acara kebaya saja dirasa belum cukup.
“Karena juga harus menggali data-data yang berasal dari berbagai sumber primer untuk digunakan sebagai referensi dasar pengajuan proposal. Semua itu bukan pekerjaan singkat dan mudah,” tutup Heru.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News
Artikel Terkait
Telkomsel Mitra Inovasi Unjuk Gigi di Perhelatan NEX-BE Fest 2022
Gadgetdiva.id – Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) bersama dengan MDI Ventures turut mendukung t..
- by Jundi Amrullah
- 1 tahun lalu
- 3,250
WhatsApp Mulai Lakukan Uji Coba Aplikasi di Tablet, Versi Penuh Segera Rilis?
Gadgetdiva.id — Whatsapp merupakan salah satu media sosial dengan pengguna terbanyak di dun..
- by Fikri Oktafian
- 1 tahun lalu
- 3,250
Cristiano Ronaldo Pakai Huawei Mate RS Porsche Design Edition?
Gadgetdiva.id — Pesepak bola asal Portugal, Cristiano Ronaldo membawa ponsel Huawei pada mo..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 1 tahun lalu
- 3,250
Waspada! Hindari Kata Sandi Paling Umum Ini untuk Akunmu
Gadgetdiva.id — Hingga penghujung tahun 2022, pengguna internet masih menggunakan kata san..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 1 tahun lalu
- 3,250