Gadgetdiva.id — Philips dikabarkan akan merumahkan ribuan karyawannya. Hal ini dilakukan untuk mendorong profabilitas perusahaan.

Perusahaan asal Belanda ini akan mulai menghentikan sekitar 6.000 atau sekitar 13 persen karyawannya secara global. Langkah ini dilakukannya untuk mencoba pemulihan profabilitasnya.

Sekaligus, meningkatkan kemanan produknya menyusul penarikan alat pernapasan yang menurunkan 70 persen dari nilai pasarnya.

Philips juga mengumumkan akan memberhentikan separuh dari karyawannya tahun ini pada Senin (30/1). Kemudian, menambahkan bahwa separuhnya lagi akan direalisasikan pada 2025.

Melansir dari Reuters, pemberhentian karyawan yang dilakukan Chief Executive baru Philips Roy Jakobs ini berdampak pada 10.000 karyawannya. Atau sekitar 13 persen dari tenaga kerja perusahan.

Sementara itu, saham Philips diperdagangkan naik sebanyak 5,5 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh pendapatan kuartal keempat yang jauh lebih baik dari yang diharapkan.

“Ada ketuakan yang signifikan pada Q4 dan langkah-langkah peningkatan operasional sangat besar,” ungkap analis ING Marc Hesselink dalam sebuah catatan.

Jakobs sendiri resmi mengambil alih kendali perusahaan sejak Oktober 2022 lalu. Perusahaan terus bergulat dengan dampak dari jutaan ventilator yang digunakan untuk mengobati sleep apnea karena khawatir buasa yang digunakan di mesin bisa menjadi racun.

“Apa yang kami hadirkan hari ini saya pikir adalah rencana yang sangat kuat untuk mengamankan masa depan Philips. Tantangan yang kami hadapi sangat serius dan kami mengatasinya secara langsung,” tambah Jakobs.

Jakobs menyaatakan keselamatan pasian akan menjadi fokus dari perusahaan.

Sementara itu, untuk meningkatkan profitabillitas sambil berinvestasi dalam keselamatan, inovasi akan terus dilakukan oleh perusahaan. Teurtama pada proyek yang lebih sedikit, sumber daya yang lebih baik dan lebih berdampak.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News