Ini Alasan CEO OpenAI Khawatir dengan Perkembangan Kecerdasan Buatan, Kenapa?

0
CEO OpenAI
Sam Altman CEO Open AI - Foto: Reuters

Gadgetdiva.id — CEO OpenAI Sam Altman menyatakan bahwa dirinya khawatir ChatGPT bisa menggantikan peran pekerja. Sebab, dirinya menilai teknologi tersebut dapat mengungguli kemampuan manusia.

Sam menyebut bahwa teknologi percakapan bot kecerdasan buatan (AI) besutannya tersebut dapat merombak tatanan masyarakat. Bahkan, dapat menghilangkan banyak pekerjaan.

Kendati, dia tetap mengakui bahwa platform ini bisa disebut sebagai teknologi terhebat yang pernah dikembangkan umat manusia. Sebab, dapat memudahkan pekerjaan kita.

“Kita harus berhati-hati di sini. Saya pikir orang-orang harusnya senang bahwa kami sedikit takut akan hal ini (ChatGPT),” pungkas Sam yang dikutip dari The Economic Times, Rabu (22/3).

3 Kekhawatiran CEO OpenAI dengan Teknologi ChatGPT

Sam mengaku bahwa teknologi ChatGPT ini dapat menghilangkan banyak pekerjaan. Bahkan, sampai mengeleminasi beragam pekerjaan dengan kecanggihannya.

“Benar AI dapat mengeleminasi berbagai pekerjaan yang ada sekarang. Namun, alasan dikembangkannya AI, dalam imbasnya untuk hidup kita dan meningkatkannya, ini dapat menjadi teknologi terbaik yang dikembangkan oleh manusia,” imbuh Sam.

Salah satu dampak yang mungkin terjadi adalah di bidang pendidikan. Sam menyebut bahwa chatbot berbasis AI besutannya ini dapat menyebabkan para siswa di sekolah semakin malas.

“Pendidikan akan berubah. Meski, selalu terjadi dengan adanya teknologi. Saat kita memiliki kalkulator, cara kita mengajarkan matematika dan memberi ujian kepada siswa benar-benar berubah,” jelasnya.

OpenAI
Foto: Unsplash

Kemudian, dia juga turut khawatir ChatGPT ini disalah gunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Misalnya untuk menyebarkan disinformasi dalam sekala besar.

Sam menekankan pentingnya regulator dan masyarakat untuk bekerja sama dan saling melindungi sehingga meminimalisir dampak buruk yang terjadi akibat inovasi ini.

Dia juga turut menghimbau masyarakat untuk tidak menjadikan ChatGPT ini sebagai sumber utama informasi faktual. Mereka harus tetap memeriksa hasilnya kembali.

Lebih lanjut, pihaknya berharap pengguna ChatGPT dapat menganggap platform tersebut sebagai “co-pilot” dalam berbagai bidang. Misalnya, untuk membantu menulis kode komputer atau menyelesaikan masalah lainnya.

Kekhawatiran Sam Altman ini muncul tepat setelah OpenAI merilis ChatGPT-4. Merupakan model AI bahasa terbarunya.

Pada pengujiannya, ChatGPT-4 ini mampu meraih 90% nilai pada ujian bar AS dan skor hampir sempurna untuk ujian matematika SAT untuk siswa di sekolah menengah.

Meski memiliki risiko besar, CEO OpenAI ini berharap masyarakat dapat terus membuat sistem yang semakin kuat. Serta, ChatGPT ini dapat digunakan dalam membantu kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam bidang ekonomi dan memperkuat manusia.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan