CEO TikTok Disidang Kongres Amerika Serikat Sampai 5 Jam
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Sabtu, 25 Maret 2023 - 14:12 WIB
Gadgetdiva.id — Aplikasi TikTok dilarang dibeberapa negara besar dunia. Salah satunya Amerika Serikat.
Aplikasi TikTok diduga dapat mengancam keamanan nasional Amerika Serikat. Terkait hal tersebut, CEO TikTok Shou Zi Chew pada Kamis (23/3) harus disidang oleh Kongres Amerika Serikat.
Selain menilai bahwa aplikasi milik ByteDance ini dapat merusak mental anak-anak, Kongres Amerika Serikat menilai bahwa CEO TikTok tersebut merupakan “antek-antek” dari China yang memata-matai AS.
CEO TikTok Zhou Zi Chew dicecar beragam pertanyaan selama 5 jam. Dalam kesempatan tersebut, dia berulang kali membantah bahwa dirinya bersekutu dengan Partai Komunis China dan akan membagikan data kepada mereka.
Zhou menegaskan bahwa pihaknya telah memastikan keamanan terhadap 150 juta pengguna TikTok di AS. Dia turut menyatakan bahwa selama lebih dari dua tahun TiKtok telah membangun firewall untuk menutup data pengguna AS. Termasuk melindungi data dari akses asing yang tidak sah.
“Intinya adalah data Amerika disimpan di tanah Amerika, oleh perusahaan Amerika, diawasi oleh orang Amerika,” pungkas Zhou yang dikutip dari Reuters.
Kendati, anggota parlemen tetap bersikukuh menganggap TikTok akan membahayakan keamanan AS. Mereka menganggap Zhou mengelak terkait pertanyaan seputar China.
Padahal sebelumnya, Zhou telah menjelaskan bahwa pihaknya ini sudah berupaya untuk mengamankan data pengguna AS melalui Project Texas. Guna menyimpan data pengguna TikTok di AS.
CEO TikTok Dicecar Kongres AS Sampai 5 Jam
“Saya prihatin bahwa apa yang Anda usulkan dengan Project Texas tidak memiliki kemampuan teknis untuk memberikan jaminan yang kami butuhkan,” ujar Jay Obernolte dari Republik California, seorang insinyur perangkat lunak.
Kekhwatiran lainnya yang mereka serukan ialah terkait konten TikTok yang dianggap dapat membahayakan anak-anak di AS. Mereka menuduh TikTok telah mempromosikan konten mengandung eating disorder di kalangan anak-anak. Termasuk penjualan narkoba dan eksploitasi seksual.
“Kami tidak mempromosikan atau menghapus konten atas permintaan pemerintah China,” tegas Zhou.
Dia menegaskan bahwa aplikasi TikTok secara ketat telah menyaring konten yang dapat membahayakan anak-anak. Pihaknya telah banyak berinvestasi pada moderasi dan kecerdasan buatan untuk membatasi konten tesebut.
“Kami menganggap ini sangat serius. Ini adalah tantangan di seluruh industri dan kami berinvestasi sebanyak yang kami bisa. Kami tidak berpikir itu mewakili sebagian besar pengalaman pengguna di TikTok, tetapi itu memang terjadi,” kata dia.
Akhirnya, Kongres AS memutuskan untuk menunda sidang tersebut. Di dalam pernyataan penutupnya Anggota Parlemen dari Partai Republik Dan Crenshaw menyatakan kembali terkait keamanan data.
Meski, TikTok mungkin belum membagikan data pengguna AS dengan pemerintah China, mereka menyatakan bahwa perusahaan itu dapat dipaksa untuk memnuhi permintaan data di masa mendatang.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News
Artikel Terkait
Promo Ramadan Di Toko Online Samsung Diskon hingga 30%
Gadgetdiva.id – Samsung kali ini menghadirkan berbagai penawaran menarik seperti diskon hin..
- by Jundi Amrullah
- 1 tahun lalu
- 3,250
Hyundai Mobile Charging Sapa Warga Medan
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memperluas jaringan layanan Mobile Charging ke Kota Medan, Sum..
- by Jundi Amrullah
- 1 tahun lalu
- 3,250
Sambut Ramadan, XL Hadirkan Diskon Paket Internet Hingga 70%
Gadgetdiva.id – Menyambut bulan Ramadan dan Lebaran tahun ini PT XL Axiata (XL Axiata) deng..
- by Jundi Amrullah
- 1 tahun lalu
- 3,250
Layanan BI-Fast Kini Sudah Tersedia di ShopeePay
Gadgetdiva.id – ShopeePay mengumumkan integrasi dengan BI-Fast, infrastruktur Sistem Pembay..
- by Jundi Amrullah
- 1 tahun lalu
- 3,250