Gadgetdiva.id — Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif memproyeksi peningkatan jumlah pengguna internet di Tanah Air hanya 1-2%. Angka tersebut setara dengan 5-7 juta jiwa.

Hal tersebut disebabkan oleh jumlah peningkatan pengguna internet di Indonesia telah diborong saat pandemi COVID-19.

Tercatat bahwa saat itu peningkatannya dari sekitar 170 juta jiwa menjadi 215 juta. Sementara, jumlah penduduk Indonesia sendiri sebesar 275 juta jiwa di tahun 2022.

Kemudian, Arif juga melihat infrastruktur digital yang belum rapih menjadi salah satu alasannya.

“Setelah pandemi ini, naiknya sedikit-sedikit karena infrastrukturnya juga belum rapih semua. Jadi progressnya berdasarkan progress di daerah rural sementara,” ungkap Arif dalam acara BBDC Topping Off JST Site Pusat Data Tier IV Jakarta di Jakarta Timur pada Selasa (21/11).

Sementara itu, Arief juga memaparkan bahwa peningkatan pengguna internet di Indonesia dari 2022 ke 2023 pun tidak terlalu signifikan. APJII mencatat kenaikannya hanya sebesar 1,117 persen.

Berdasarkan riset survei internet APJII sepanjang tahun 2023 yang diterbitkan pada bulan Mei lalu, pengguna internet telah mencapai 215 juta jiwa. Yakni, sebesar 78,19 persen.

Sedangkan, jika dibagi berdasarkan gender, pengguna penetrasi pengguna internet laki-laki di Indonesia mencapai 51,19%. Sementara, untuk pengguna perempuan mencapai 48,81 persen.

Survei tersebut menemukan bahwa pengguna internet tertinggi atau di atas 80 persen berada di wilayah Banten. dengan angka mencapai 89,10 persen. Kemudian, diikuti oleh DKI Jakarta dengan angka 86,96 persen.

Di Jawa Barat pengguna internet mencapai 82,78 persen, Kepulauan Bangka Belitung mencapai angka 82,66 persen, Jawa Timur mencapai angka 81,26 persen, Bali mencapai 80,88 persen, Jambi mencapai 80,48 persen dan Sumatra Barat mencapai 80,31 persen.