204 Juta Data Pemilih Dibobol Hacker, Kominfo: Telusuri

0
ransomware
Ilustrasi

Gadgetdiva.id — 204 juta data pemilih di Indonesia dilaporkan bocor dibobol oleh hacker. Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Komunikasi dan Informasi Indonesia (Wamenkominfo) Nezar Patria buka suara.

Wamnekominfo Nezar Patria menyatakan bahwa sampai saat ini pihaknya masih menelusuri kasus kebocoran data ini. Pihaknya juga masih menunggu informasi lebih lanjut dari KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara).

“Untuk lebih detail, bisa tanyakan ke KPU mengenai data breaching atau pencurian data yang terjadi itu disebabkan oleh sistem internal atau memang ada hal-hal yang lain,” ungkap Nezar saat ditemukan dalam acara konferensi pers Kerjasama Pengembangan Large Language Model Bahasa Indonesia di bilangan Jakarta Pusat pada Kamis (30/11).

Data Pemilih
Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria dalam acara konferensi pers Kerjasama Pengembangan Large Language Model Bahasa Indonesia di bilangan Jakarta Pusat pada Kamis, Kamis (30/11). (Foto: Gadgetdiva.id/Nadhira Aliya Nisriyna.

Nezar turut menambahkan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan KPU, BSSN dan Kapolri untuk menindaklanjuti masalah terkait kasus kebocoran data tersebut.

“Kita lagi terus berkoordinasi dengan KPU dan BSSN juga. Bahkan, dengan Kapolri untuk menelusuri persoalan ini,” pungkas dia.

Sebelumnya, KPU juga telah memberi pernyataan serupa dengan Wamenkominfo. Dimana pihaknya juga tengah melakukan penelusuran bersama dengan BSSN dan kepolisian.

“Kami masih on proses melakukan penelusuran dengan mabes cyber bareskrim dan BSSN,” ungkap Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos yang dikutip dari CNNIndonesia pada Rabu (29/11).

204 Juta Data Pemilih di KPU Bocor

Diketahui bahwa sebanyak 204 juta data pemilih di Indonesia dibobol oleh seorang hacker dengan nama anonim “Jimbo” pada Senin (27/11). Data tersebut dijualnya melalui situs gelap sebesar USD 74000 atau sekitar Rp. 1,2 miliar.

Menurut informasi dari Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, peretas tersebut mengklaim telah berhasil meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.

Jimbo turut membagikan sebesar 500 ribu data contoh yang berhasi didapatkannya pada salah satu postingannya di situs BreachForums yang biasa dipergunakan untuk menjual data. Peretas tersebut juga menyampaikan bahwa dia telah berhasil membobol sebanyak 253 juta, namun terdapat data yang terduplikasi dan ia saring kembali.

Data Pemilih

Hingga, terkumpul menjadi 204.807.203 data unik. Jumlah ini hampir sama dengan jumlah pemilih dalam DPT Tetap KPU yang berjumlah 204.807.222 pemilih dari dengan 514 kabupaten/kota di Indonesia serta 128 negara perwakilan.

Adapun data-data yang didapatkan oleh Jimbo tersebut mencantum informasi data pribadi. Di antaranya ialah NIK, No.KK, No. KTP berisi nomor passport untuk pemilih yang berada di luar negeri), nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, kodefikasi kelurahan, kecamatan dan kabupaten serta kodefikasi TPS.

“Tim Cissrec juga sudah mencoba melakukan verifikasi data sample yang diberikan secara random melalui website cekdpt dan data yang dikeluarkan oleh website tersebut sama dengan data sample yang dibagikan oleh peretas Jimbo. Termasuk nomor TPS dimana pemilih terdaftar,” ungkap Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha dalam pernyataan resminya.

Pembobolan data oleh peretas ini bukan yang pertama kali terjadi di KPU. Tahun 2022 lalu, Bjorka juga dilaporkan telah berhasil meretas sebesar 105 juta data KPU.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan