UMKM 3T Berharap Pada Infrastruktur Mumpuni untuk Go Global

0
umkm 3t
Foto: Ilustrasi

Gadgetdiva.id — UMKM Indonesia kini telah diakui sebagai tulang punggung perekonomian negara. Namun akses internet yang belum merata sepertinya masih menjadi kendala sehingga tidak semua UMKM 3T bisa unjuk gigi di kancah regional, apalagi global.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengaku memiliki sejumlah program untuk mendukung tumbuh kembang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Tidak hanya upaya pemerataan infrastruktur telekomunikasi dan internet tapi juga pendampingan bagi para UMKM dalam mengenal teknologi digital untuk pengembangan bisnis mereka, khususnya warga yang tinggal di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar Indonesia.

“Kementerian Kominfo terus melakukan berbagai upaya untuk mendukung UMKM di Indonesia. Misalnya menginisiasi UMKM Level Up yang merupakan sebuah program pendampingan dan fasilitasi UMKM yang dapat go online melalui digital mentoring dan business incubator,” tutur Menkominfo Budi Arie di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Selain program pendampingan, lanjut dia, Kementerian Kominfo juga mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang telah memfasilitasi sekitar 22 juta UMKM.

bakti kominfo
Direktur Utama BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar.

Dari sisi pemanfaatan teknologi digital yang maksimal dan produktif, Kementerian Kominfo menghadirkan Gerakan Nasional Literasi Digital dan Program Digital Talent Scholarship (DTS) Entrepreneurship Academy (DEA). Menurutnya, kedua program pelatihan tersebut ditujukan untuk pelaku UMKM. 

“Kegiatan literasi digital sendiri telah mengedukasi sekitar 4,7 juta peserta di seluruh Indonesia. Sementara Program Digital Entrepreneurship Academy (DEA) membekali pelaku UMKM dengan keterampilan dan keahlian kewirausahaan digital. Pada tahun 2023, telah ada 30 ribu pelaku usaha yang diberi pelatihan dan keterampilan digital,” ungkapnya.

Menkominfo Budi Arie menegaskan UMKM mempunyai peran yang cukup besar bagi perekonomian di Indonesia yakni mencapai 61,7% dari total Produk Domestik Bruto di Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo terus mencanangkan transformasi digital melalui program dan kebijakan strategis mendukung pengembangan pelaku UMKM. 

Blusukan BAKTI Kominfo di 3T

Untuk membuka akses UMKM 3T ke seluruh Indonesia sampai dunia, Kementerian Kominfo telah berupaya membangun infrastuktur telekomunikasi berupa  tower Base Transceiver Station (BTS) dengan menggunakan dana Universal Service Obligation (USO), sampai satelit, melalui ‘tangan’ Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Bagaimana tidak? Meski sempat tersandung kasus hukum, program pembangunan BTS 4G akhirnya dilanjutkan kembali. Dirut BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar menjanjikan sebanyak 2.919 lokasi 3T akan mulai menerima layanan sinyal seluler. Kemudian akan bertahap sampai sekitar 4.500-an lokasi bisa menikmatinya.

Satria-1
Gateway di Timika untuk meneruskan sinyal bawaan Satelit Satria-1.

Tak hanya BTS 4G, gerak BAKTI Kominfo dalam menyediakan akses UMKM di 3T juga semakin cepat dengan adanya fasilitas satelit Satria-1. Tepat di 7 Desember 2023 lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi hadir dalam pelaksanaan uji coba integrasi dan aktivasi SATRIA-1 yang berlangsung pada 6 lokasi yaitu di Kota Manokwari, Kota Jayapura, Kota Ambon, Kota Batam, Kota Kupang, dan Kota Banjarbaru.

Dalam uji coba tersebut, Menkominfo Budi Arie beserta pihak yang berperan dalam peluncuran Satria-1 melakukn zoom menggunakan jaringan dari Satelit Satria-1. Ini membuktikan, bahwa semuanya sudah mulai jalan dan aktivasi SATRIA-1 diprediksi dapat segera selesai sebelum akhir Desember 2023. Mimpi UMKM 3T untuk terlihat oleh dunia mulai terpampang di depan mata.

Setidaknya, ditambahkan Plt. Direktur Layanan TI Masyarakat dan Pemerintah BAKTI – Kominfo Yulis Widyo Marfiah, peran BAKTI akan terus berlanjut untuk mempercepat perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital, serta penyediaan layanan internet.

Literasi Digital untuk UMKM 3T

Kementerian Kominfo juga terus meningkatkan upaya digitalisasi UMKM dan literasi digital pelaku UMKM. Menurut Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya Wijaya Kusumawardhana, digitalisasi UMKM dapat membantu pembukaan aset pasar, penentuan harga yang kompetitif, hingga ke sistem pembayaran.

“Pemerintah harus terus mendorong terciptanya peluang bagi pelaku UMKM untuk berjejaring melalui platform digital agar terlibat dalam rantai pasok global dan juga terbuka terhadap perkembangan ekosistem ekonomi digital. Tentunya hal ini butuh kompetensi literasi digital baik mengenai pemahaman tentang platform atau pelantar, pengolahan data, hingga pengototan dasar transaksi finansial secara online,” ujar Wijaya, beberapa waktu lalu.

umkm perempuan
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, bersama Chair G20 EMPOWER yang juga merupakan Direktur & Chief Strategic Transformation & IT Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya sedang mengunjungi booth salah satu UMKM lokal yang berada di DI Yogyakarta.

Demikian pula dengan pemanfaatan jejaring digital bagi pelaku UMKM akan dapat menopang seluruh rangkaian bisnis mulai dari pengembangan produk, perencanaan dan produksi operasional, hingga pemasaran. 

“Dalam tahap aspek perencanaan produk, digitalisasi dilakukan untuk menganalisis tren pasar dan interaksi dengan pelanggan untuk peningkatan pelayanan dan demand. Sementara di tingkat operasionalisasi, saluran e-commerce dapat membantu strategi pengadaan, peningkatan efisiensi,” jelas Wijaya Kusumawardhana.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan platform digital guna menopang operasional dan pengembangan usaha karena hal ini juga menjadi tantangan terkait kebijakan dan strategi yang diperlukan agar investasi itu tidak terhambat, demi kemajuan ekonomi digital nasional.

Mengutip ulasan dari Microsoft Asia dan The Asian Development Bank, SAM Wijaya Kusumawardhana  menyatakan ekonomi digital saat ini menjadi pemicu reformasi struktur ekonomi dan industrialisasi yang berbasis ekonomi dan inovasi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia saat ini terus menunjukkan tren positif. Pada tahun 2023, nilai ekonomi digital Indonesia meningkat sebesar 8%, dari USD76 Miliar menjadi USD82 Miliar. 

“Pertumbuhan ini diprediksi akan meningkat 3 sampai 4 kali lipat di tahun 2030 mendatang. Potensi ekonomi digital di Indonesia yang besar tersebut telah menarik perhatian pasar global,” ungkapnya.

Wijaya berharap Indonesia dapat meningkatkan kemampuan industrialisasi dengan mendorong kemajuan dalam berinovasi dan meningkatkan produktivitas masyarakat. 

Tercatat salah satunya, Oktober 2023 kemarin, BAKTI Kominfo telah menggelar pendampingan pelaku UMKM dengan adopsi digital di 4 wilayah Sumba dengan melibatkan sekitar 200 UMKM terpilih. Ada juga workshop permberdayaan guru di wilayah 3T, pelatihan podcast, digital marketing, sampai Seminar Merajut Nusantara.

“Pelatihan ini sangat membantu kami bagaimana pemanfaatan internet dan mempromosikan produk kami. Saya butuh ilmu ini untuk diterapkan dalam usaha kami yang sangat bermanfaat untuk pengusaha di pelosok Timor,” ujar Jestiani JW Pitanoki dari Kota Soe, Kab. Timor Tengah Selatan, yang juga pemilik UMKM bernama Puan Timor Souvenir dan Aksesoris.

Aris, seorang warga Papua, Jayapura mengaku senang dengan pelatihan podcast yang diadakan BAKTI Kominfo di daerahnya.

“Pelatihan podcast ini mudah, asik dan menyenangkan. Banyak ilmu yang saya dapat,” kata Aris.

Tidak hanya Aris di Jayapura, Manajer Hotel Joans Family SOE di Kabupaten SOE Timor Tengah Selatan, Uni Liuniha, juga mengaku mendapatkan manfaat yang cukup besar saat mengikuti pelatihan cara menggunakan media sosial untuk berbisnis.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami, dimana pelatihan sosial media membantu usaha kami menjadi lebih terkenal, lebih maju, dan meningkatkan promosi usaha kami,” kata Uni Liuniha.

“Selama kita bermedia sosial, tidak ada hubungannya dengan bisnis. Namun Pelatihan ini mengubah hal itu. Bagaimana mengubah Instagram dan Facebook menjadi sebuah akun untuk berbisnis,” timpal Herman Waruwu dari Nias Selatan, yang mengikuti pelatihan Digital Marketing Pariwisata yang dihelat BAKTI Kominfo.

Guru SMAN Detusoko, NTT juga tidak mau kalah. Usai mengikuti pelatihan/Workshop Pemberdayaan Guru, mereka mengaku lebih bersemangat dalam mengajar dan berkarya.

“Pelatihan ini sangat luar biasa dan bermanfaat buat saya, juga siswa saya. Kita tetap semangat terus berkarya dan berinovasi,” ujar Thomas Beck Kota, S. PD dari Ende NTT.

Bagi mereka, akses internet merupakan ‘pintu Doraemon’ yang memungkinkan mereka bisa menjelajah kemana saja, memperkenalkan produk dan karya mereka secara luas lagi, dengan cepat dan mudah hanya dari genggaman tangan.

Terus semangat buka akses, BAKTI!

 

 


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan