BAKTI Kominfo: Indonesia Butuh Satelit Satria-2

0
BAKTI Kominfo
Direktur Utama Kominfo SATRIA-1 Fadhilah Mathar

Gadgetdiva.id — Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan Satelit Satria-2. Hal tersebut dikarenakan kapasitas Satria-1 dinilai belum mampu mencakup akses internet ke seluruh wilayah Nusantara.

Direktur Utama BAKTI Kominfo Fadhilah Mathar menyatakan bahwa Indonesia masih memerlukan kapasitas lagi yang akan ditambahkan lewat Satria-2. Namun, satelit ini nantinya akan ditempatkan pada lokasi-lokasi yang belum terjangkau oleh Satria-1. Khususnya, daerah yang belum terjangkau teknologi fiber optik atau micro wave.

Satria-2

“Satria-1 saat ini tidak mencukupi kan kapasitasnya untuk mengcover seluruh area publik, layanan publik yang tidak tercover oleh teknlogi teresterial. Sehingga, kita masih memerlukan kapasitas lagi. Nah itu yg akan kita tambahkan melalui Satria-2,” pungkas Fadhilah Mathar yang ditemui di Kantor BAKTI pada Jumat (15/12).

Rencananya, Satria-2 akan dilengkapi dengan kapasitas sebesar 300Gbps. Angka ini lebih besar dua kali lipat jika dibandingkan dengan kapasitas yang dihadirkan dalam Satria-1.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Infrastruktur BAKTI Sri Sanggrama Aradea
menyatakan bahwa Satelit Satria-2 ini masih dalam tahap proses di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk masuk ke dalam green book. Pihaknya juga masih terus berdiskusi terkait teknis dan pendanaannya.

Rencana Proyek Satelit Satria-2

Dia memproyeksi proyek Satria-2 ini akan mulai dijajaki pada 2024 mendatang. Namun, pihaknya masih harus melakukan pemetaan kembali supaya tepat sasaran.

“Belum, sekarang prosesnya di Bapenas dan Kemenkeu untuk masuk ke green book dan ini kami juga masih diskusi teknis dengan mereka bagaimana pendanaannya,” ungkap Aradea.

Aradea memperirakan investasi untuk Satria-2 ini senilai USD 884 juta atau sekitar Rp. 13,7 triliun. Nilai tersebut sudah termasuk pembangunan stasiun di bumi.

Satria-2 juga diperkirakan akan terdiri atas satelit kembar 2A dan 2B dengan dua orbit slot yang berbda. Dengan titik jangkauan sebanyak 45.000.

SATRIA-2
Kepala Divisi Infrastruktur BAKTI Sri Sanggrama Aradea

“Titik tambahnya itu 45.000 kalau tidak salah dan ini masih tetap kami godok yang pasti karena kapasitas untuk Satria 1 sendiri itu pun sebenarnya kurang jadi kita nanti akan pointing dari 3 satelit yang kita sudah memiliki ini untuk membesarkan kapasitas di bawah-bawahnya, secara teknis seperti itu,” pungkas dia.

Dengan kata lain, ada beberapa titik Satria-1 yang akan dimigrasikan ke Satria-2. Hal ini dilakukan supaya layanan yang diterima masyarakat lebih optimal.

Sebagai informasi, Satria-2 ialah bagian dari rencana strategis Kominfo dari 2020-2024. Pada 2022 lalu, mantan Menkominfo Jhonny G. Plate sempat menerima kunjungan dari Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste H.E Owen Jenkins untuk membicarakan terkait proyek tersebut.

Sebab, rencananya Satria-2 akan dibangun Airbus melalui pembiayaan UK Export Financing. Kemudian, dimasukkan ke dalam buku perencanaan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News


Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Tinggalkan Balasan