Gadgetdiva.id — Riset dari Populix menyatakan bahwa 82 persen dari pengguna internet di Indonesia pernah melihat iklan judi online selama enam bulan terakhir. Sedangkan, 63 persen dari mereka mendapatkan iklan serupa setiap kali mengakses internet.

Riset tersebut diterbitkan oleh Populix pada awal bulan Februari lalu yang bertajuk ” Understanding the Impact of Online Gambling Ads Exposure”. Survei tersebut dapat memberi gambaran soal sejauh mana paparan dan dampak iklan judi online terhadap pengguna internet.

Head of Social Research Populix Vivi Zabkie melihat iklan judi online di Indonesia menghadapi tingkat paparan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bahkan, memberi dampak yang nyata trhadap minat masyarakat untuk mengakses situs judi online setelah melihat iklan tersebut.

“Dengan 63 persen responden selalu melihat iklan judi online setiap kali mereka internet, baik itu di website maupun media sosial. Iklan judi online memberikan dampak nyata terhadap minat masyarakat untuk mengakses situs judi online setelah melihat iklan tersebut,” pungkas Vivi dalam pernyataan resminya dikutip pada Selasa (20/2).

Menurut Vivi, perlu adanya tindakan bersama antara elemen pemerintah maupun masyarakat untuk mengatasi potensi implikasi sosial dari judi online serta menetapkan langkah-langkah yang dapat membatasi pengaruh dari iklan judi online.

Riset Populix Terkait Paparan Iklan Judi Online di Indonesia

Sebanyak 84 persen responden mengamati bahwa iklan judi online kerap kali disisipkan dalam konten-konten yang beredar di media sosial seperti Instagram, Youtube dan Facebook. Serta, beberapa situs web seperti situs film (55 persen) dan situs web gaming (57 persen). Kemudian, iklan judi online juga kerap dikomersialkan oleh para influencer secara online sebesar 20 persen.

Parahnya, riset ini menemukan bahwa terdapat 41% orang tertarik untuk membuka situs perjudian online. Dari jumlah tersebut, sebanyak 16% di antaranya mengaku pernah mencoba perjudian online.

Foto: Unsplash/Dusan Kipic

Adapun jenis iklan judi online yang paling sering dilihat dan mendominasi ialah permainan judi slot sebesar 80 persen. Diikuti oleh iklan judi domino sebesar 59 persen, poker online sebesar 48 persen, kasino online sebesar 47 persen dan judi bola sebesar 44 persen.

Saat melakukan transaksi terkait judi online, mereka lebih suka menggunakan e-wallet dengan rata-rata nilai transaksinya di bawah Rp. 100.000. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa penjudi online berasal dari kelompok pendapatan rendah.

Di samping itu, sebanyak 74 persen responden menyetujui dan mendukung kebijakan kemenkominfo untuk membatasi akses terhadap situs judi online.

Sebelumnya, data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat bahwa total perputaran uang dari judi online sepanjang tahun 2023 mencapai Rp. 327 triliun. Total perputaran uang tersebut tercatat dari 168 juta transaksi yang dilakukan oleh sebanyak 3,29 juta masyarakat Indonesia.