Teknologi Blockchain dan Mutual Aid Bisa Jadi Solusi Tantangan Keamanan Data di Industri Asuransi Indonesia
- by Herning Banirestu
- Senin, 22 April 2024 - 15:26 WIB
GadgetDiva.id — Proses klaim asuransi yang masih terbatas dengan cashless dan reimbursement, dalam 10 tahun terakhir, yang masih terbatas pada metode manual ini, tidak memudahkan nasabah. Karena prosesnya panjang sehingga menyita waktu. Bukan itu saja, sistem ini, kurang transparan, terutama terkait integritas kerahasiaan data.
Hadirnya teknologi blockchain dan konsep mutual aid, digadang-gadang bisa menjadi solusi untuk masalah di industri asurasi Indonesia ini. Blockchain adalah sistem penyimpanan data yang menerapkan sistem desentralisasi aplikasi yang berfungsi untuk memberikan kendali penuh terhadap pengguna atas data mereka dengan tidak adanya perantara terpusat.
Dengan sistem terdesentralisasi, setiap partisipan dalam jaringan blockchain memiliki akses yang sama terhadap klaim data. Ini berarti bahwa pemegang polis memiliki kendali penuh atas informasi mereka sendiri tanpa perlu bergantung pada perantara terpusat seperti perusahaan asuransi. Tidak hanya meningkatkan kepercayaan, tetapi blockchain akan memberikan akses langsung ke informasi yang diklaim oleh pemegang polis tanpa harus melalui proses administrasi yang panjang.
Dijelaskan Asih Karnengsih, Direktur Eksekutif Asosiasi Blockchain Indonesia dan Pedagang Aset Kripto Indonesia (A-B-I & Aspakrindo), bahwa engan kemampuannya untuk meningkatkan keamanan data, transparansi dan mempercepat proses klaim, blockchain dapat membangun kembali kepercayaan pengguna dan meningkatkan efisiensi sistem asuransi.
Dia melanjutkan, implementasi teknologi blockchain dalam industri asuransi menandai langkah penting menuju kemandirian dan transparansi bagi pemegang polis melalui akses langsung dan kendali penuh atas data mereka sendiri. “Ini bukan hanya tentang disrupsi, tetapi juga tentang memberdayakan individu untuk mengelola klaim mereka dengan lebih efisien dan adil,” imbuh Asih.
Dalam hal keamanan, blockchain menggunakan teknologi kriptografi yang kuat untuk menyimpan data secara aman dan tak dapat diubah. Setiap transaksi klaim dicatat dalam blok yang dienkripsi dan dihubungkan secara konsisten satu sama lain. Hal ini akan menciptakan jejak audit yang tak terputus, memastikan bahwa integritas data terjaga.
Selain itu, teknologi blockchain juga memungkinkan untuk menjaga kerahasiaan data dengan menggunakan kunci kriptografi yang unik sehingga dapat dipastikan bahwa informasi sensitif tentang klaim, seperti informasi medis atau finansial, tetap aman dan hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang.
Selain teknologi blockchain, penggunaan konsep mutual aid juga dapat mendisrupsi industri asuransi di Indonesia. Mutual aid adalah bentuk organisasi di mana anggota saling menyediakan dukungan finansial dan emosional satu sama lain dalam situasi kebutuhan, seperti sakit, kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan.
Mutual aid menekankan konsep membangun hubungan yang kuat di antara anggotanya (solidaritas) dan gotong royong, bukan orientasi laba. Dengan mutual aid, anggota tidak terikat pada perusahaan asuransi tertentu sehingga memberikan kebebasan dan kontrol yang lebih besar atas keputusan finansial mereka sendiri, yang mana sejalan dengan pemikiran dasar teknologi blockchain, bahwa setiap individu harus memiliki kontrol dan kebebasan atas dirinya sendiri.
Sementara itu, smart contract adalah protokol yang terkait dengan blockchain yang secara otomatis mengeksekusi dan menegosiasikan kontrak ketika kondisi yang telah ditetapkan dipenuhi. Dalam konteks klaim proteksi kesehatan, smart contract dapat digunakan untuk mengotomatisasikan proses klaim. Misalnya, jika klaim terkait kecelakaan mobil, smart contract dapat secara otomatis mengaktifkan pembayaran klaim setelah dokumen yang diperlukan telah diajukan dan diverifikasi.
Dengan pemanfaatan teknologi blockchain dan sistem smart contract akan mempercepat penyelesaian semua masalah pada asuransi tradisional, seperti kurangnya transparansi, keamanan yang meragukan, serta kurangnya efisiensi biaya dan waktu. Salah satu komunitas yang secara nyata yang mengintegrasikan konsep mutual aid, teknologi blockchain dan smart contract adalah Qolaq. yang tujuannya untuk kebutuhan dan kenyamanan para anggota.
Herning Banirestu
ReporterMemiliki pngalaman panjang sebagai jurnalis di Majalah SWA dan SWA.co.id, dengan jaringan kuat di berbagai industri bisnis, bukan saja di teknologi. Telah banyak menulis tokoh bisnis ternama dan CEO perusahaan besar baik lokal maupun global. Suka lari, baca, menulis dan melamun.
Artikel Terkait
Ponsel Sony Xperia Baru Meluncur Bulan Mei Mendatang
Gadgetdiva.id — Sony telah mengofnirmasi bahwa pihaknya akan meluncurkan perangkat terbaru ..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 6 bulan lalu
- 3,250
Batik Aromaterapi Meningkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura!
Gadgetdiva – Berdasarkan data BPS, ekspor batik pada tahun 2023 mencapai USD17,45 juta. Bat..
- by Firda Zahara
- 7 bulan lalu
- 3,250
PT Siluet Nyoman Nuarta dan PosIND Kirimkan Bilah Selubung Sayap Garuda Terakhir ke IKN
Gadgetdiva – Bilah selubung sayap garuda terakhir untuk Istana Presiden di IKN telah dilepa..
- by Firda Zahara
- 7 bulan lalu
- 3,250
Starlink Masuk Indonesia Timbulkan Kekhawatiran, Ini Respon Kominfo
Gadgetdiva.id — Kehadiran Starlink di Indonesia menimbulkan kekhawatiran dalam industri tel..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 7 bulan lalu
- 3,250