Gadgetdiva – Apple telah mengeluarkan permintaan maaf resmi setelah iklan terbaru iPad Pro mereka menuai kontroversi. Iklan tersebut, yang menampilkan seorang gadis remaja menggunakan iPad Pro dan berkonsultasi dengan konsultan kesehatan mental melalui FaceTime, dikritik karena dianggap tidak realistis dan tidak sensitif terhadap isu kesehatan mental.

Dalam permintaan maafnya, Apple menyatakan, “Kami meminta maaf jika iklan kami menyinggung perasaan siapa pun yang berjuang dengan kesehatan mental atau perawatan pribadi. Tujuan iklan tersebut adalah untuk menyoroti kegunaan teknologi dalam menghubungkan orang-orang secara langsung, tetapi kami menyadari bahwa kami kurang memperhatikan sensitivitas yang diperlukan dalam menyajikan topik ini.”

Kontroversi ini bermula dari respons terhadap iklan tersebut di media sosial, dengan banyak pengguna yang menyoroti bahwa konsultasi kesehatan mental melalui FaceTime tidak mungkin terjadi dalam kehidupan nyata. Mereka juga mengkritik iklan tersebut karena dianggap meremehkan kompleksitas masalah kesehatan mental.

Beberapa ahli kesehatan mental juga turut angkat bicara. Dr. Sarah Jones, seorang psikolog klinis, mengatakan, “Iklan seperti ini dapat merendahkan pengalaman nyata orang-orang yang mengalami masalah kesehatan mental. Ini membuat mereka merasa seolah-olah solusi untuk masalah mereka hanya sebatas satu panggilan FaceTime jauhnya.”

Meskipun begitu, beberapa pihak juga membela iklan tersebut, menyatakan bahwa tujuan iklan seharusnya dipahami sebagai cara untuk menyoroti kemudahan teknologi dalam menghubungkan orang-orang, bukan sebagai representasi harfiah dari proses konseling kesehatan mental.

Apple sendiri telah merespons kontroversi ini dengan cepat, dengan menghapus iklan tersebut dari saluran media sosial resminya dan merilis permintaan maaf dalam waktu singkat setelah kritik muncul. Perusahaan juga mengindikasikan bahwa mereka akan lebih berhati-hati dalam menyajikan topik-topik sensitif di masa mendatang.

Kontroversi seputar iklan iPad Pro ini juga memunculkan diskusi lebih luas tentang bagaimana perusahaan teknologi seharusnya menggambarkan isu-isu sensitif dalam iklan mereka, dan apakah mereka seharusnya bertanggung jawab atas dampak psikologis dari representasi mereka.

Sebagai salah satu merek terkemuka di dunia, Apple memiliki pengaruh yang besar dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap teknologi dan isu-isu terkait. Dalam konteks ini, permintaan maaf mereka dan respons terhadap kritik dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam menanggapi kontroversi seputar iklan mereka.