Penggunaan Nama Domain Negara .id Tumbuh, Tapi Belum Masuk 10 Besar Dunia
- by Herning Banirestu
- Sabtu, 18 Mei 2024 - 06:13 WIB
GadgetDiva – Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) melakukan riset khusus tentang Nama Domain di Indonesia. Riset yang pertama kali dilakukan PANDI ini dalam upaya mencapai perluasan pasar, strategi pemasaran Nama Domain .id perlu disusun sehingga perlu dilakukan riset untuk mengidentifikasi serta memahami pasar Nama Domain .id di Indonesia.
PANDI merupakan lembaga Registri Nama Domain Tingkat Atas Indonesia (.ID) yang ditetapkan sebagai Registri yang ditunjuk Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Penggunaan Nama Domain berkode negara Indonesia (.id) beserta ekstensi turunannya pada tahun 2023 mencapai porsi 41.79% keseluruhan pasar Nama Domain di Indonesia, yakni meningkat senilai 5.1% dari porsi 36.4% pada Tahun 2022 (Sumber: APTLD).
Meningkatnya eksistensi dan dominasi .id pada market share tersebut mendorong PANDI untuk terus merealisasikan rencana perluasan pasar yang relevan sekaligus membawa kepentingan Indonesia.
Dalam riset ini, PANDI menggandeng MRI (Marketing Research Indonesia) untuk mengukur market size (segmen pasar potensial), mengidentifikasi segmen pasar yang potensial terhadap Nama Domain .id termasuk preferensi, perilaku, dan kebutuhan segmen pasar tersebut.
John Sihar Simanjuntak, Ketua PANDI menjelaskan, riset tersebut juga ditujukan untuk mendapatkan wawasan tentang faktor-faktor yang menjadi alasan pengguna mempertahankan penggunaan Nama Domain .id (.id, co.id, .biz.id, .my.id, net.id, .web.id, dll) pada Merek yang dimilikinya dan tingkat awareness terhadap masing-masing ekstensi .id tersebut.
“Terakhir, riset juga bertujuan untuk memahami tren dan perubahan pasar terkini yang akan berpengaruh terhadap Nama Domain .id,” imbuhnya,
Dari hasil riset yang dilakukan, Nama Domain Tingkat Tinggi(TLD) .id dikenal oleh mayoritas konsumen Nama Domain di Indonesia, namun belum melekat kuat di benak konsumen domain di Indonesia. Bahkan, di kalangan pengguna domain .id, tingkat Top of Mind TLD .id baru mencapai 51.1%. Sedangkan ekstensi.id yang paling dikenal oleh konsumen Nama Domain adalah .co.id dan .go.id.
Segmen pasar Nama Domain di Indonesia mencakup berbagai sektor industri, namun tidak semua pelaku usaha mendaftarkan Nama Domain. Hal ini disebabkan karena persepsi mereka tentang urgensi kepemilikan Nama Domain dan adanya kekhawatiran akan ancaman keamanan siber apabila mereka menggunakan Nama Domain. Selain itu, umumnya konsumen Nama Domain menggunakan media sosial dan marketplace untuk kepentingan perusahaan mereka.
Market size Nama Domain .id di Indonesia terus meningkat sejak tahun 2019 hingga tahun 2023, yang mana di tahun 2023 market size Nama Domain .id mencapai 41,79% sementara Nama Domain .com mencapai 44,74%. Artinya pertumbuhan Nama Domain .id semakin kuat menyaingi Nama Domain .com.
“Survei pertama oleh PANDI ini , merupakan future action untuk kebutuhan masyarakat Indonesia yang biasanya kami terima hasil dan APJI. Ternyata survei bersama MRI ini menarik hasilnya. Kami berharap hasil survei ini bisa jadi rujukan industri web, hosting dan nama domain, strategi registration-nya ke depan,” jelas John
Dia melihat pasarnya masih besar, hanya saja pesaingnya para raksasa nama domain selain .id juga jualan di sini. John menyebut saat inu ada 9.500 nama domain yang sudah menggunakan .id, targetnya bisa mencapai 1,2 juta nama domain tahun ini. Saat ini baru 0.34% pengguna domain di Indonesia, yang tidak semua menggunakan .id.
“Banyak segmen belum tersentuh PANDI, dari survei kami melihat ada kenaikan signifikan di segmen personal,” katanya. Potensi pasar besar mengingat internet user di Indonesia mencapai 221 juta, namun masyarakat lebih suka bersosial media, daripada membuat website atau domain yang bisa dimaksimalkan untuk kehidupan mereka.
Ketua Pokja survei, Ade Syah Lubis mengatakan .id makin bersaing dengan .com yang berkembang di pasar global, walau posisinya belum 10 besar dunia. “Tantangannya karena awareness penggunaan domain masih rendah dalam memahami keunggulan menggunakan .id,” ujarnya.
Untuk itu PANDI terus membangun awarness dengan workshop dan training tentang cara membuat dan mengelola domain serta terus meningkatkan literasi digital ke masyarakat lebih luas.
John mengungkapka. pasar .id untuk go global pun besar, bahwa ada pengguna di US dan beberapa negara lain menggunakan .id untuk nama domainnya salah duanya adalag coin based dengan 4 jutaan user dan di.id dengan jumlah user yang sama. Namun PANDI kendepan masih mengutamakan pasar lokal mengingat regulasi dan masih luas pasar Indonesia yang belum tergarap dengan maksimal.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
Herning Banirestu
ReporterMemiliki pngalaman panjang sebagai jurnalis di Majalah SWA dan SWA.co.id, dengan jaringan kuat di berbagai industri bisnis, bukan saja di teknologi. Telah banyak menulis tokoh bisnis ternama dan CEO perusahaan besar baik lokal maupun global. Suka lari, baca, menulis dan melamun.
Artikel Terkait
Kolaborasi Blibli Tiket Action & EcoTouch Hasilkan Kain Baru dari Limbah
Mengusung tema Blibli Tiket Action vs. Plastics, program ini melibatkan karyawan dan berhasil mengum..
- by Jundi Amrullah
- 7 bulan lalu
- 3,250
UniPin dan Yumikrez Hadirkan Snack Isi Voucher Game
UniPin, perusahaan hiburan digital terkemuka di kawasan Asia Tenggara, mengumumkan kerjasama menarik..
- by Jundi Amrullah
- 7 bulan lalu
- 3,250
Raih 10 Juta Anggota, Samsung Members Luncurkan 2 Program Spesial
Samsung Members meraih 10 juta anggota dan mengumumkan 2 program eksklusif. Simak berita terbaru ten..
- by Jundi Amrullah
- 7 bulan lalu
- 3,250
XL Axiata Rilis Kartu Perdana Spesial Haji, Kuota 20GB hanya Rp 345 Ribu
Peluncuran kartu perdana khusus Haji XL Axiata dengan kuota besar hanya Rp 345 ribu. Berita terbaru ..
- by Jundi Amrullah
- 7 bulan lalu
- 3,250