PDNS 2 Dienkripsi Peretas, Kominfo Lakukan Ini
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Rabu, 26 Juni 2024 - 15:58 WIB
GadgetDiva – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menyampaikan kabar terkini terkait pemulihan sistem Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang terserang ransomware. Pihaknya telah melakukan migrasi data.
Menurut penjelasan Wamenkominfo Nezar Patria, PDNS 2 tengah mengidentifikasi sekitar 44 dari 282 instansi pemerintah yang datanya telah dimigrasi. Sisanya sekitar 238 instansi yang masih dalam pengawasan.
"Kita sudah identifikasi itu ada sekitar 44 (instansi) yang dalam proses itu bisa langsung up karena dia punya back-up yang cukup baik. Lalu, sisanya sekitar 238 (instansi) itu masih dalam monitoring dan insya Allah sebagian besar itu tidak terlalu terdampak," ungkap Wamenkominfo Nezar Patria dalam sebuah acara, Rabu (26/6).
Kini, Kominfo tengah berupaya memulihkan data yang terenkripsi oleh peretas. Dia berharap pemulihannya tersebut dapat dilakukan dengan cepat.
"Karena kita tahu bahwa ransomware itu dia melakukan encrypt files yang ada. Data itu dia (peretas) kunci dan kuncinya tuh dia pegang. Kalau kita mau buka, kita harus bayar tebusan," tuturnya.
Diketahui gangguan yang terjadi pada PDNS 2 di Surabaya sejak Kamis (20/6) disebabkan oleh serangan siber Ransomware berjenis Brain Cipher. Serangan tersebut membuat 282 instansi pusat maupun daerah terganggu.
Untuk mendapatkan kembali data-data yang tersandera, pemerintah harus menebus sebesar USD 8 Juta atau sekitar Rp. 131 Miliar.
Pemerintah Tak Akan Bayar Tebusan Data
Nezar menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memilih opsi membayar tebusan untuk data yang "tersandera" tersebut. Oleh sebab itu, pihaknya melakukan langkah mitigasi untuk menyelamatkan data-data yang ada.
"Kita tidak melakukan yang soal opsi bayar tebusan itu, tapi kita lakukan langkah mitigasi untuk menyelamatkan data-data yang ada," imbuh Nezar.
Lebih dari itu, Nezar menyebut bahwa sistem PDNS 2 dapat terserang ransomware dari berbagai cara. Bisa terjadi lewat flashdisk yang terinfeksi ransomware maupun disebarkan lewat link.
Source :gadgetdiva.id
"Lagi diaudit oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) lewat jalur mana dia masuk. Jadi, sementara ini diduga itu masuk lewat satu end point yg ada di KLD (Kementerian atau Lembaga terkait). Lagi di-assest di mana itu lubangnya," ungkapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa proses pemulihan memang memakan waktu lama. Sebab, migrasi tersebut harus memastikan di tempat penyimpanan data yang baru juga bersih.
"Nah ini nggak main-main karena nanti kalau itu semua data dipindahkan lalu di rumah yang baru juga ternyata ada file-file yang infected ke sana kan kita jadi mengulang lagi kerja. Jadi, ini memang harus hati-hati dan yang paling penting adalah layanan-layanan publik yang prioritas itu sudah berjalan lagi misalnya imigrasi itu bisa jalan," tandasnya.
Source :gadgetdiva.id
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
Artikel Terkait
Play for Dream: Komputer Spasial Berbasis Android Pertama di Dunia
Play for Dream MR menghadirkan pengalaman hiburan imersif dengan teknologi mutakhir, menjadi kompute..
- by Siti Sarifah Aliah
- 5 bulan lalu
- 3,250
Mengintip Pabrik Robot Humanoid di China: Inovasi yang Menakjubkan
Pabrik Ex-Robots di Dalian, China, mengembangkan robot humanoid yang sangat mirip manusia. Inovasi i..
- by Firda Zahara
- 5 bulan lalu
- 3,250
Nvidia Lengser: Takhta Perusahaan Paling Bernilai Kini Berpindah Tangan
Nvidia turun dari posisi sebagai perusahaan paling bernilai di dunia. Apple kini menduduki posisi te..
- by Firda Zahara
- 5 bulan lalu
- 3,250
Diminta Tebusan Data PDN Rp 131 M, Apakah Pemerintah Mau Bayar?
Wamen Kominfo Nezar Patria menyatakan bahwa Kominfo belum memutuskan akan membayar sejumlah uang teb..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 5 bulan lalu
- 3,250