ELSAM Usulkan Materi untuk Pembuatan Regulasi AI ke Kominfo

News

ELSAM Usulkan Materi untuk Pembuatan Regulasi AI ke Kominfo

by Nadhira Aliya Nisriyna
Kamis, 27 Juni 2024 - 20:49 WIB

GadgetDiva – Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, ELSAM memberi usulan materi untuk oembuatan regulasi AI ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Lembaga tersebut mendorong pembuatan aturan yang lebih bertanggung jawab dan terpercaya.

"Kami dari ELSAM mencoba untuk kemudian menyarikan berbagai perkembangan global terkait dengan regulasi dan tata kelola AI. Untuk kemudian, menyiapkan satu usulan naskah ya, dokumen kebijakan yang harapannya nanti bisa menjadi pijakan di dalam pengembagan regulasi AI yang bertanggung jawab dan terpercaya di Indonesia ke depan," jelas Direktur Eksekutif ELSAM Wahyudi Djafar dalam acara Diskusi Bisnis Indonesia: Membangun Regulasi Tata Kelola AI untuk Indonesia di Jakarta, Rabu (26/6).

Dalam paparannya, Wahyudi melihat regulasi terkait AI ini bersifat krusial. Oleh sebab itu, PBB melalui Majelis Umum telah menghimbau kepada negara-negara yang berada di bawah naungannya untuk segera menyiapkan regulasi AI.

Source :gadgetdiva.id

Baca Juga :
Wamenkominfo Nezar Patria Dukung Pengembangan Kebijakan Afirmatif AI

"Ini jadi satu hal yang cukup krusial kalau kita mengikuti sejumlah perkembangan di tingkat global. Hari ini kita mencoba untuk melanjutkan proses dan inisiatif tersebut dengan usulan untuk membentuk regulasi yang lebih mengikat atau lebih legally binding," imbuhnya.

Dia turut menjelaskan beberapa negara lain yang telah membuat regulasi AI. Salah satunya ialah regulasi oleh Uni Eropa.

Regulasi AI yang dibuat oleh Uni Eropa tersebut mengatur secara komperhensif bagaimana pemanfaatan AI, aktor-aktor yang berkepentingan dalam konteks pemanfaatan AI dan bagaimana tanggung jawab mereka.

"EU (Uni Eropa) misalnya telah mengesahkan artificial intelligence act yang mengatur secara sangat komprehensif bagaimana pemanfaatan AI, aktor-aktor yang berkepentingan dalam konteks pemanfaatan AI, bagaimana tanggung jawab mereka, dan bagaimana kemudian penegakan terhadap pemanfaatan AI itu sendiri dengan membuat gradasi risiko atas AI tersebut," pungkas Wahyudi.

Korea Selatan melalui Majelis Nasional juga telah melakukan pembahasan terkait artificial intelligence act. Kemudian, Brasil yang telah mengajukan usulan inisiatif tersebut dan akan memulai melakukan proses pembahasan untuk membuat aturan yang lebih mengikat.

Lebih lanjut, sebelumnya ELSAM dengan Acsess Partnership telah menerbitkan penelitian terkait pemanfaatan teknologi AI generatif dalam membuka peluang ekonomi. Hasil tersebut menemukan estimasi kapasitas produksi mencapai USD 243,5 miliar atau sekitar 18% dari PDB pada 2022.

Di sisi lain, AI tidak hanya membawa peluang ekonomi, tetapi juga sejumlah risiko yang perlu dimitigasi. Menurut laporan dari World Economic Forum, sekitar 40% dari semua jam kerja dapat dipengaruhi oleh large language models.

Banyak peran administratif dan sekretaris diperkirakan akan menurun, sementara peran untuk spesialis AI dan machine learning, analis data, dan spesialis transformasi digital diperkirakan akan tumbuh pesat. Untuk menghadapi perubahan ini, reskilling dan upskilling tenaga kerja menjadi sangat penting agar dapat beradaptasi dengan penggunaan AI di berbagai sektor.