News

Diduga Bocor, Data PDN Dijual di Situs Gelap Rp. 1,9 Miliar

post-img

Source : Towfiqu Barbhuiya/Unsplash

GadgetDivaPusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 belum pulih, data yang berada di Pusat Data Nasional (PDN) juga diduga bocor. Data tersebut dijual dalam situs gelap dengan harga USD 121.000 atau sekitar Rp. 1,9 miliar.

Kabar tersebut disampaikan oleh akun siber @FalconFeeds.io dalam platform X. Akun tersebut menyampaikan bahwa data PDN dari tahun 2021 hingga 2024 dijual di situs gelap dengan harga Rp. 1,9 miliar.

"Data Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia Dijual," cuit akun siber tersebut dalam bahasa inggris dikutip Selasa (2/7).

Cuitan tersebut juga turut mengungkap data tersebut dibocorkan oleh aptikakominf di BreachForums. Data tersebut berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).



Adapun data yang dijual di situs gelap tersebut meliputi data pribadi, sistem keamanan lisensi perangkat lunak dan dokumen kontrak dari PDN sejak tahun 2021 hingga 2024. Sementara, sampel yang ditemukan meliputi informasi lisensi perangkat lunak, Nomor Induk Kependudukan (NIK), detail rekening bank dan nomor rekening bank.

"Data pribadi, sistem keamanan lisensi perangkat lunak, dan dokumen kontrak dari Pusat Data Nasional (PDN) dari tahun 2021 hingga 2024 dijual seharga $121.000," imbuh keterangan tersebut.

Kendati demikian, Kominfo belum membuka suara terkait kebenaran data yang dijual dalam situs gelap tersebut. Belum diketahui pula apakah data ini berkaitan dengan data yang berada di PDNS 2.

Sementara itu, PDNS 2 belum pulih secara normal pasca serangan ransomware yang terjadi sejak Kamis (20/6). Gangguan ini disebabkan oleh serangan siber Ransomware berjenis Brain Cipher yang membuat 282 instansi pusat maupun daerah terganggu.

Untuk mendapatkan kembali data-data yang tersandera, pemerintah harus menebus sebesar USD 8 Juta atau sekitar Rp. 131 Miliar.

Pada Rabu (26/6) lalu, Wamenkominfo Nezar Patria menjelaskan kalau pihaknya saat ini tengah melakukan imigrasi data. Ada sekitar 44 dari 282 instansi pemerintah yang datanya telah dimigrasi. Sisanya sekitar 238 instansi yang masih dalam pengawasan.

Hari ini, Selasa (2/7), kelompok Brain Chiper yang mengaku menyandera data di PDNS 2 buka suara. Mereka menyatakan bahwa akan menyerahkan dekripsi data pada Rabu (3/7) secara gratis.

Mereka turut meminta maaf kepada warga Indonesia yang terdampak serangan tersebut. Serta, turut mengaku bahwa mereka secara sadar dan independen telah mengambil keputusan tersebut.

Baca Juga :

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.


author-img_1

Nadhira Aliya Nisriyna

Reporter

Bergabung di Gadgetdiva.id sejak Maret 2020. Gemar menonton film, drama dan series. Pernah jadi Editor di deCODE Magazine.

Artikel Terkait

Peretas Siap Berikan "Kunci" Data PDNS 2 yang Terenkripsi Besok, Gratis!
News

Peretas Siap Berikan "Kunci" Data PDNS 2 yang Terenkripsi Besok, Gratis!

Geng ransomware Brain Chiper, terduga pelaku peretas PDNS 2 menyatakan akan menyerahkan "kunci" dek..

CEO Microsoft Dikritik: Konten Internet Bukan Perangkat Lunak Gratis untuk Latih AI
News

CEO Microsoft Dikritik: Konten Internet Bukan Perangkat Lunak Gratis untuk Latih AI

CEO Microsoft, Mustafa Suleyman, mendapat kritik tajam setelah menyebut konten internet sebagai 'per..

Waspadai Konten Manipulasi di Hari Media Sosial Sedunia
News

Waspadai Konten Manipulasi di Hari Media Sosial Sedunia

Peringatan Hari Media Sosial Sedunia menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap konten manipulasi dan..

Starlink Hadir di Indonesia, Remala Abadi Makin Agresif Perluas Jaringan!
News

Starlink Hadir di Indonesia, Remala Abadi Makin Agresif Perluas Jaringan!

Remala Abadi siap hadapi Starlink di Indonesia dengan belanja modal Rp 49,7 miliar untuk ekspansi ja..


;