Kominfo Sebut Bisa Gunakan "Kunci" Data PDNS 2 dari Brain Chiper

Kominfo Sebut Bisa Gunakan "Kunci" Data PDNS 2 dari Brain Chiper
News

Kominfo Sebut Bisa Gunakan "Kunci" Data PDNS 2 dari Brain Chiper

Negara-negara ini paling banyak terserang ransomware, Indonesia Peringkat Terbawah

Negara-negara ini paling banyak terserang ransomware, Indonesia Peringkat Terbawah # Sumber : Michael Geiger/Unsplash

GadgetDivaKementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku telah dapat mengakses kunci data pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang terenkripsi dari geng ransomware Brain Chiper. Pihaknya kini juga tengah berupaya melakukan pemulihan.

"Kita sudah coba di spesimen kita, memang berhasil dibuka. Tapi, kita belum tahu karena kan yang dikunci banyak. Itu masih lagi dikerjakan teman-teman teknis. Jadi, itu juga jangan ditanya terlalu dalam, ya," ungkap Dirjen APTIKA Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan dalam acara Konferensi Pers pengunduran dirinya di Jakarta, Kamis (4/7).

Dari percobaan tersebut, spesimen data sudah berhasil dibuka. Namun, Samuel belum dapat memastikan apakah kunci tersebut dapat digunakan di semua data PDNS 2 yang terenkripsi.

"Saya dilaporkan kuncinya bisa dipakai di contoh spesimen yang kita dapat. Apa itu spesimen? Waktu itu kita mengambil data, waktu itu kita bisa mengambil data, nah data yang dikunci ini kita coba di situ," imbuhnya.

Sementara itu, kelompok ransomware Brain Chiper menyatakan bahwa pihaknya akan memberi akses kunci deskripsi data-data di PDNS 2 pada Rabu (4/7). Mereka menegaskan bahwa keputusan tersebut diambilnya secara ikhlas dan cuma-cuma.

Padahal, seharusnya mereka dibayar seperti perusahaan-perusahaan lain.

"Seperti yang kalian tahu, pusat data adalah industri dengan teknologi canggih yang membutuhkan investasi besar dan semua yang terlibat dalam bisnis ini harus tahu bahwa 99 dari 100 perusahaan harus membayar jika ada dalam kondisi ini,” kata Brain Cipher dalam pernyataan yang dibagikan oleh akun @stealthmole_int, Kamis, (04/07).

Dalam pernyataan tersebut, Brain Chiper sempat menyinggung pemerintah soal kondisi keamanan siber di Indonesia. Mereka menyebut serangan ini sangat mudah dipecahkan, bahkan pembongkaran data-datanya tak memakan waktu yang lama.

“Dalam kasus ini, serangan kami sangat mudah dan hanya butuh waktu sebentar untuk membongkar data-data tersebut dan mengenkripsi beberapa ribu TB informasi,” tandas Brain Cipher.

Baca Juga :

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Jepang Umumkan Aturan AI Baru, Negara Lain Perlu Meniru

author-img_1

Nadhira Aliya Nisriyna

Reporter

Bergabung di Gadgetdiva.id sejak Maret 2020. Gemar menonton film, drama dan series. Pernah jadi Editor di deCODE Magazine.

Artikel Terkait

Dirjen APTIKA Kominfo Samuel Mundur, Imbas PDNS 2 Terserang Ransomware
News

Dirjen APTIKA Kominfo Samuel Mundur, Imbas PDNS 2 Terserang Ransomware

Dirjen APTIKA Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Merupakan ..

Jepang Umumkan Aturan AI Baru, Negara Lain Perlu Meniru
News

Jepang Umumkan Aturan AI Baru, Negara Lain Perlu Meniru

Jepang mengumumkan aturan AI untuk militer, memanfaatkan teknologi canggih guna mengatasi kekurangan..

Peneliti Ungkap Serangan Hacker Targetkan Ponsel Android Lama, Termasuk Indonesia
News

Peneliti Ungkap Serangan Hacker Targetkan Ponsel Android Lama, Termasuk Indonesia

Peneliti keamanan siber menemukan beberapa kampanye malware berbahaya utamanya menargetkan ponsel An..

Kominfo Susun Standard Teknis IoT Nasional Agar Sesuai Standard Internasional
News

Kominfo Susun Standard Teknis IoT Nasional Agar Sesuai Standard Internasional

Kominfo melalui Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) mengungkap rencana pe..


;