Teori Konspirasi Penembakan Trump Viral di X, Dukungan Elon Musk Menjadi Sorotan

Teori Konspirasi Penembakan Trump Viral di X, Dukungan Elon Musk Menjadi Sorotan
News

Teori Konspirasi Penembakan Trump Viral di X, Dukungan Elon Musk Menjadi Sorotan

Elon Musk

Elon Musk # Sumber : Elon Musk

GadgetDiva – Teori konspirasi mengenai penembakan Donald Trump telah menyebar luas di X, platform yang dulunya dikenal sebagai Twitter. Kejadian ini berlangsung seiring dengan pengakuan pemilik media sosial tersebut, Elon Musk, yang mendukung mantan Presiden Amerika Serikat itu.

Pada Sabtu, 13 Juli, Trump ditembak saat sedang berorasi dalam sebuah kampanye di Pennsylvania. Meskipun tidak mengalami luka yang fatal, dia mengalami pendarahan di telinga kanannya.

Ramalan Ray Kurzweil: Manusia Akan Hidup Abadi dengan Nanobot pada 2030

Tidak lama setelah insiden tersebut, Elon Musk, pemilik X, mengunggah pernyataan yang menyatakan bahwa dia "sepenuhnya mendukung" Trump. Hal ini diikuti oleh laporan dari Bloomberg yang mengungkapkan bahwa Musk telah menyumbang ke sebuah super PAC yang mendukung kampanye Trump, dengan jumlah dana yang cukup signifikan untuk membantu terpilih kembali.

Dalam beberapa tahun terakhir, Musk telah banyak mempromosikan teori konspirasi seperti 'great replacement' dan mendukung gerakan 'white pride'. Dukungan terbuka dari Musk ini menambah deretan suara berpengaruh di Silicon Valley yang mendukung kampanye Trump.

Setelah insiden penembakan Trump, platform X menjadi tempat berkembangnya berbagai tagar viral seperti '#falseflag' dan '#staged' di antara para penggunanya. Musk sendiri terus mendukung konsep "kebebasan berpendapat" di platform media sosial ini, meskipun seringkali menyebarkan informasi yang salah.

Topik trending di X yang terkait dengan Trump dipenuhi oleh berbagai teori konspirasi, meskipun tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim tersebut. Ketika mengklik salah satu topik, mayoritas postingan yang muncul adalah komentar pendek dari pengguna yang menyebutkan bahwa penembakan tersebut terlihat palsu atau hanya sebuah sandiwara, tanpa adanya bukti konkret.

Namun, dengan memasukkan topik-topik ini ke dalam daftar trending, teori konspirasi tersebut berpotensi menyebar ke lebih banyak orang. Platform media sosial besar lainnya, seperti dilaporkan oleh The Verge, menangani situasi ini dengan lebih baik. Misalnya, YouTube menampilkan klip berita dari sumber yang terpercaya, sementara hasil pencarian di Facebook lebih banyak mengarah ke outlet berita resmi. Facebook bahkan telah menghapus bagian topik trending pada tahun 2018 karena terus-menerus mendapat keluhan terkait kurasinya.

Meski begitu, topik-topik tersebut kadang-kadang masih menampilkan postingan terkait konspirasi di atas topik yang sedang tren. X sendiri tidak memberikan respon terhadap permintaan konfirmasi terkait hal ini. Email yang dikirimkan ke tim medianya hanya mendapatkan balasan otomatis yang berbunyi, "Sibuk sekarang, silakan coba lagi nanti."

Perusahaan ini tampaknya mengambil peran sebagai pusat diskusi untuk berbagai isu, baik yang akurat maupun yang tidak. Bahkan, ketika topik teori konspirasi terus menjadi tren, akun resmi X memposting sebuah catatan singkat malam ini yang hanya mengatakan, "alun-alun kota global."

Dengan demikian, X menjadi tempat berkembang biaknya berbagai teori konspirasi, terutama terkait dengan insiden penembakan Trump, didukung oleh pengakuan terbuka dari Elon Musk.

Baca Juga :

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.


author-img_1

Firda Zahara

Reporter

Artikel Terkait

Rufus: Chatbot AI Baru dari Amazon Resmi Diluncurkan untuk Pelanggan di AS
News

Rufus: Chatbot AI Baru dari Amazon Resmi Diluncurkan untuk Pelanggan di AS

Rufus, chatbot AI Amazon, kini tersedia di AS. Pelanggan dapat meminta rekomendasi produk dan inform..

Ramalan Ray Kurzweil: Manusia Akan Hidup Abadi dengan Nanobot pada 2030
News

Ramalan Ray Kurzweil: Manusia Akan Hidup Abadi dengan Nanobot pada 2030

Ray Kurzweil meramalkan manusia akan mencapai keabadian pada 2030 dengan bantuan nanobot, yang mampu..

Telkomsel Ventures Pimpin Pendanaan Startup Tictag
News

Telkomsel Ventures Pimpin Pendanaan Startup Tictag

Investasi ini dilakukan bersama M Venture Partners, East Ventures, Investible, dan SBI Ven Capital, ..

Starlink Hadir di Kepulauan Sulsel, Kecepatan 150 Mbps Terkendala Cuaca
News

Starlink Hadir di Kepulauan Sulsel, Kecepatan 150 Mbps Terkendala Cuaca

Starlink dipasang di Kepulauan Sulsel mencapai kecepatan 150 Mbps, namun terkendala cuaca. Proyek in..


;