Facebook segera tampilkan informasi terkait COVID-19 pada bagian teratas News Feed. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Mark Zukcerberg pada Rabu (18/3/2020) kemarin. CEO dari Facebook itu menyatakan bahwa kumpulan berita mengenai COVID-19 yang akan muncul bersumber langsung dari World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control (CDC). Fitur tersebut akan segera bisa digunakan oleh para pengguna di Amerika Serikat dan seluruh dunia.

Dilansir dari The Verge, kumpulan informasi tersebut akan muncul setelah Facebook mempromosikan tautan ke WHO dan CDC di dalam News Feed itu sendiri. Facebook juga telah menautkan organisasi-organisasi tersebut ke hasil pencarian, ketika para pengguna mencari “coronavirus” atau “COVID-19” di kolom pencarian. Hal ini bertujuan untuk mengarahkan para pengguna Facebook mengakses informasi yang benar, sekaligus menjadi pembanding antara berita yang benar dan berita yang misleading yang tersebar di Internet.

Pada pengumuman lainnya, Facebook menyatakan bahwa mereka akan menjadikan produk Workplace-nya untuk pemerintah dan layanan darurat lainnya secara gratis. Zuckerberg menyatakan layanan tersebut sangat mirip dengan layanan yang Facebook miliki. “Kami rasa orang-orang bisa mengambil keuntungan dari layanan ini. Workplace memiliki layanan antarmuka yang mudah digunakan. Platform ini bisa digunakan untuk menyebarkan informasi oleh organisasi mereka,” ujarnya.

Worplace sendiri adalah sebuah platform antarmuka yang dibuat oleh Facebook. Dimana pada platform tersebut kita bisa saling terhubung dengan teman-teman kerja, melakukan meeting secara live. Platform memang khusus dirancang untuk memudahkan kita saat work from home (WFH). Di samping itu, Facebook sendiri juga sedang menerapkan WFH pada beberapa karyawannya.

Fyi, belakangan ini Facebook melakukan banyak hal dalam rangka membantu penyebaran informasi seputar COVID-19, seperti yang dilakukan oleh media sosial lainnya. Salah satunya adalah melarang iklan masker medis untuk beredar di jejaring sosialnya.

Baca juga, Facebook melarang iklan masker terkait COVID-19