Keren! AI Mampu Petakan Awan Metana di Titan dalam Sekejap

Awan Metana Titan

GadgetDIVA - Awan metana di Titan, bulan terbesar Saturnus, memberikan wawasan penting tentang iklim kompleks di tata surya. Pemetaan awan ini sebelumnya adalah proses yang lambat dan memakan waktu, namun dengan bantuan AI, tim dari NASA, UC Berkeley, dan Observatoire des Sciences de l’Univers Prancis berhasil mengubah cara kerja ini.

Menggunakan GPU NVIDIA, tim peneliti melatih model pembelajaran mendalam untuk menganalisis data dari misi Cassini yang berlangsung selama bertahun-tahun dalam hitungan detik. Pendekatan baru ini dapat merevolusi ilmu planet, mengubah proses yang memakan waktu berhari-hari menjadi lebih cepat dan efisien.

Zach Yahn, penulis utama studi ini dan mahasiswa PhD di Georgia Tech, menjelaskan bahwa AI dapat mempercepat pekerjaan ilmuwan, meningkatkan produktivitas, dan memungkinkan untuk menjawab pertanyaan yang sebelumnya tidak dapat dijawab karena keterbatasan waktu dan sumber daya.

Advertisement

Inti dari proyek ini adalah penggunaan Mask R-CNN, model pembelajaran mendalam yang dapat mendeteksi dan memetakan objek pada gambar Titan dengan akurasi tinggi. Model ini menganalisis gambar secara detail hingga level piksel, membantu memetakan awan Titan yang sulit dipahami.

Tim menggunakan teknik pembelajaran transfer, dimulai dengan model yang dilatih pada data COCO (gambar sehari-hari) sebelum disempurnakan untuk tantangan unik yang ada di Titan. Pendekatan ini menghemat waktu dan memungkinkan ilmuwan yang tidak memiliki sumber daya komputasi besar tetap dapat menggunakan AI untuk proyek mereka.

Model ini memiliki potensi yang jauh lebih besar dari sekadar Titan. Teknologi serupa dapat diterapkan untuk mempelajari formasi awan di planet lain, seperti Mars dan Venus, serta fenomena geologi di bulan-bulan lain seperti Io, Enceladus, dan Europa, membuka peluang baru dalam penelitian ilmiah.

Advertisement

GPU NVIDIA memainkan peran penting dalam mempercepat proses ini, memungkinkan pengolahan gambar beresolusi tinggi dan pembuatan cloud mask dengan latensi minimal, yang sulit dicapai dengan perangkat keras tradisional. Teknologi ini semakin vital dalam mendukung penelitian luar angkasa.

Lompatan AI ini baru permulaan. Misi mendatang seperti Europa Clipper dan Dragonfly dari NASA akan menghasilkan data yang melimpah. AI dapat membantu memproses dan menganalisis data secara real-time di pesawat ruang angkasa, meskipun tantangan seperti menciptakan perangkat keras yang sesuai untuk kondisi luar angkasa tetap ada. Potensi teknologi ini sangat besar dan dapat merevolusi cara kita memahami alam semesta.

Advertisement

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.