GadgetDIVA - Pada 2 Desember 2024, Amerika Serikat kembali memperketat pembatasan ekspor chip ke China. Kebijakan baru ini mencakup pembatasan terhadap 140 perusahaan, termasuk produsen peralatan chip besar seperti Naura Technology Group, Piotech, dan SiCarrier Technology. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mengurangi kemampuan China dalam memproduksi chip, yang digunakan dalam kecerdasan buatan (AI) yang berpotensi digunakan untuk aplikasi militer.
Pembatasan terbaru ini meliputi chip memori high bandwidth memory (HBM) yang krusial untuk pelatihan AI, serta 24 alat pembuat chip tambahan dan tiga perangkat lunak chip. Negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Israel, Taiwan, dan Korea Selatan yang memproduksi peralatan chip juga terdampak, meskipun Belanda dan Jepang tidak termasuk dalam pembatasan ini.
Selain itu, lebih dari 100 perusahaan semikonduktor China, termasuk Swaysure Technology Co, Qingdao SiEn, dan Shenzhen Pensun Technology Co, ditambahkan ke dalam Entity List. Perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar ini dilarang menerima pasokan dari AS tanpa izin khusus, yang semakin membatasi akses mereka terhadap teknologi AS.
Baca Juga
Advertisement
Semiconductor Manufacturing International (SMIC), produsen chip terbesar di China, juga terdampak oleh kebijakan ini. SMIC sudah masuk dalam Entity List sejak 2020, namun dengan kebijakan baru ini, celah yang memungkinkan perusahaan tersebut untuk tetap mendapatkan barang dengan lisensi khusus akhirnya dihapus.
Pembatasan ini diperkirakan akan berpengaruh pada beberapa perusahaan global, termasuk Lam Research, KLA, Applied Materials, dan ASM International. Selain itu, produsen chip memori besar seperti Samsung Electronics, SK Hynix, dan Micron juga akan terpengaruh, terutama terkait dengan teknologi HBM2 dan yang lebih tinggi.
Kebijakan ini merupakan langkah besar ketiga yang diambil oleh pemerintahan Biden terkait ekspor chip ke China. Sebelumnya, pada 2022, AS telah mengimplementasikan serangkaian kontrol yang merombak kebijakan teknologi AS sejak era 1990-an. Meskipun China terus berupaya untuk mandiri dalam produksi semikonduktor, negara tersebut masih tertinggal jauh dibandingkan dengan pemimpin industri global seperti Nvidia dan ASML.
Baca Juga
Advertisement
Langkah ini menunjukkan bahwa persaingan antara AS dan China dalam sektor teknologi, khususnya semikonduktor, semakin ketat. AS terus berfokus untuk membatasi kemampuan teknologi China, sementara China berusaha mengejar ketertinggalan dengan mempercepat pengembangan industri semikonduktor domestik.
Dengan pembatasan ini, masa depan hubungan perdagangan antara AS dan China di sektor teknologi tetap menjadi perhatian global. Pemerintah AS berharap kebijakan ini dapat mengurangi ancaman yang mungkin timbul dari pengembangan teknologi militer China, sementara China berupaya keras untuk memperkuat sektor semikonduktor domestiknya demi mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.
Baca Juga
Advertisement
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.