CEO Microsoft Dikritik: Konten Internet Bukan Perangkat Lunak Gratis untuk Latih AI

KPKg3T mustafa suleyman

GadgetDIVA - Dalam sebuah wawancara yang memicu kontroversi, CEO AI Microsoft, Mustafa Suleyman, mengeluarkan pernyataan yang mengundang kritik tajam dari berbagai kalangan, terutama para pembuat konten. Ia mengklaim bahwa internet pada dasarnya berfungsi sebagai ‘perangkat lunak gratis’ untuk melatih model AI, sebuah pandangan yang langsung menuai kecaman.

Pernyataan ini disampaikan Suleyman dalam sesi wawancara dengan NBC News. Pembawa acara menyuarakan kekhawatiran mengenai pelatihan AI menggunakan konten online, menyebutkan bahwa OpenAI menggunakan rekaman video YouTube untuk melatih modelnya. Suleyman pun ditanya mengenai siapa yang seharusnya memiliki kekayaan intelektual (HKI) dalam konteks ini dan bagaimana kesepakatan komersial seharusnya disusun.

“Sehubungan dengan konten yang sudah ada di web terbuka, kontrak sosial dari konten itu sejak tahun 90-an adalah bahwa itu adalah penggunaan wajar. Siapa pun dapat menyalinnya, membuat ulang dengannya, mereproduksi dengannya. Itu sudah menjadi freeware (perangkat lunak gratis), jika Anda suka. Itu sudah menjadi pemahamannya,” jawab Suleyman.

Komentar Suleyman ini seolah memberikan lampu hijau bagi para pengembang AI untuk menggunakan sejumlah besar data yang tersedia secara daring untuk melatih model mereka. Namun, pandangan ini tampaknya mengabaikan kompleksitas hukum dan etika seputar kepemilikan dan hak penggunaan konten.

Memang, penggunaan wajar memungkinkan penggunaan terbatas materi berhak cipta untuk tujuan seperti pengajaran atau penelitian. Namun, menggunakan konten dalam jumlah besar untuk mengembangkan model AI jauh melampaui batasan-batasan tersebut, terutama ketika ada motif komersial yang jelas.

Denman Rooke, seorang seniman, menekankan bahwa ada perbedaan signifikan antara melihat atau mengunduh karya seni secara daring dan menggunakannya untuk tujuan komersial tanpa izin. Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk pencurian.

Salah satu kontroversi terbesar terkait chatbot AI seperti ChatGPT, Gemini, dan Copilot adalah bahwa perusahaan AI generatif mungkin mengikis data yang dilindungi hak cipta dan menggunakannya untuk melatih model AI mereka. Beberapa organisasi dan publikasi, termasuk Forbes, New York Times, dan Asosiasi Industri Rekaman Amerika, telah mengajukan tuntutan hukum terhadap pihak-pihak seperti Microsoft, OpenAI, Perplexity, dan Udio. Mereka menuduh bahwa perusahaan-perusahaan ini menggunakan konten mereka untuk melatih model AI tanpa izin.

Banyak pengguna X mengunggah ulang video wawancara tersebut untuk menyuarakan pendapat mereka mengenai pandangan Suleyman. Tokoh-tokoh terkenal di industri teknologi, seperti Tom Warren, turut mempertanyakan standar ganda Microsoft. Mereka menanyakan apakah perusahaan merasa nyaman jika sistem operasi Windows mereka dianggap sebagai perangkat lunak gratis.

Pandangan yang diungkapkan oleh Suleyman ini membuka diskusi yang lebih luas tentang etika dan legalitas penggunaan konten internet untuk melatih model AI. Hal ini menyoroti betapa pentingnya menetapkan batasan dan pedoman yang jelas untuk penggunaan data daring, guna melindungi hak-hak pembuat konten.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.