Fortinet: Modus Kejahatan Siber Berbasis AI Bakal Ngetren Tahun 2025

Fortinet: Modus Kejahatan Siber Berbasis AI Bakal Ngetren Tahun 2025
News

Fortinet: Modus Kejahatan Siber Berbasis AI Bakal Ngetren Tahun 2025

Serangan Siber

Serangan Siber # Sumber : Unsplash

GadgetDivaPerusahaan global keamanan siber, Fortinet memprediksi bahwa ancaman siber dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) akan terus berkembang di tahun 2025. Salah satunya dengan memanfaatkan LLM (Large Language Model).

Country Director Fortinet Indonesia Edwin Lim menjelaskan bahwa taktik pelaku kejahatan siber kian berkembang. Tahun 2025 diperkirakan akan ada serangan baru berbasis AI.

"Mulai dari meningkatnya layanan Cybercrime-as-a-Service hingga konvergensi antara ancaman siber dan fisik, tren ini mencerminkan bagaimana para pelaku ancaman mendorong batasan untuk melancarkan serangan yang lebih presisi dan berskala besar," ungkap Edwin Lim dalam pernyataan resminya dikutip Jumat (13/12).

Prediksi tersebut mengungkap bahwa semakin banyak penjahat siber yang memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan volume maupun kecepatan serangan. Mereka juga mengimpulkan data secara lebih efisien menggunakan LLM.

LLM tersebut digunakan untuk membuat komunikasi phishing lebih realistis dari sebelumnya. Serta, mendukung layanan Crime-as-a-Service (CaaS) seperti memanfaatkan hasil pengintaian media sosial serta mengotomatisasi intelejen tersebut menjadi kit phishing yang dikemas secara rapi.

"Prediksi kami menegaskan pentingnya bagi organisasi untuk mengantisipasi dan beradaptasi dengan lanskap ancaman yang semakin dinamis," imbuh Edwin.

Tak hanya kejahatan siber berbasis AI saja yang akan menjadi tren di tahun 2025, Fortinet juga memprediksi beberapa tren lainnya. Misalnya, meningkatnya keahlian penjahat siber dalam rantai serangan.

Dalam beberapa tahun terakhir, pelaku kejahatan siber semakin banyak menghabiskan waktu “di fase booming” (left of boom). Khususnya, dalam tahap pengintaian dan persenjataan dalam rantai serangan siber (cyber kill chain).

Akibatnya, pelaku kejahatan ini dapat melancarkan serangannya dengan lebih terarah, cepat dan presisi. Menurut pengamatan Fortinet, banyak penyedia CaaS menyediakan segala yang dibutuhkan pembeli untuk melakukan serangan. Mulai dari kit phishing hingga muatan berbahaya.

Tahun depan, Fortinet memperkirakan kelompok CaaS akan semakin beralih ke spesialisasi dengan banyak kelompok fokus pada menyediakan layanan yang menargetkan hanya satu segmen tertentu dari rantai serangan.

Kemudian, diperkirakan bahwa teknologi cloud akan berpeluang dimanfaatkan untuk melakukan serangan siber. Hal ini dikarenakan sebagian besar perusahaan telah mengandalkan penyedia layanan cloud, sehingga tak mengherankan jika semakin banyak kerentanannya dimanfaatkan oleh penjahat siber.

Fortinet memperkirakan bahwa di tahun 2025, para pelaku kejahatan siber akan memperluas playbook mereka dengan menggabungkan serangan siber dan ancaman fisik di dunia nyata. Kini, beberapa kelompok siber sudah mulai mengancam fisik eksekutif dan karyawan sebuah organisasi.

Selain itu, mereka juga memprediksi bahwa kejahatan transnasional seperti perdagangan narkoba, penyelundupan manusia atau barang, dan lainnya. Hal ini kan menjadi elemen reguler dalam playbook yang lebih canggih, di mana kelompok kejahatan siber dan organisasi kejahatan transnasional bekerja sama.

Baca Juga :

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.

Strategi ALTO Perkuat Ekosistem Pembayaran Digital Indonesia

author-img_1

Nadhira Aliya Nisriyna

Reporter

Bergabung di Gadgetdiva.id sejak Maret 2020. Gemar menonton film, drama dan series. Pernah jadi Editor di deCODE Magazine.

Artikel Terkait

Populix Ungkap 62% Responden Khawatir Pekerjaannya Tergusur oleh AI
News

Populix Ungkap 62% Responden Khawatir Pekerjaannya Tergusur oleh AI

Sebanyak 62% responden merasa terancam kehilangan pekerjaan akibat perkembangan teknologi AI yang se..

Strategi ALTO Perkuat Ekosistem Pembayaran Digital Indonesia
News

Strategi ALTO Perkuat Ekosistem Pembayaran Digital Indonesia

ALTO Network bermitra dengan MotionPay, E2Pay, dan Bank Jago untuk memperkuat ekosistem pembayaran d..

Smarfren Tegaskan, Merger dengan XL Axiata Menguntungkan Industri Telko dan Jamin Nasib Karyawan
News

Smarfren Tegaskan, Merger dengan XL Axiata Menguntungkan Industri Telko dan Jamin Nasib Karyawan

Merger XL Axiata-Smartfren menjadi XL Smart berkomitmen memperkuat industri telekomunikasi, meningka..

Ayo Tukar Telkomsel Poin dan uCoin by.U untuk Donasi Tas Sekolah Pelajar
News

Ayo Tukar Telkomsel Poin dan uCoin by.U untuk Donasi Tas Sekolah Pelajar

Program ini berfokus pada mendukung pendidikan inklusif dengan mengajak pelanggan untuk berpartisipa..


;