GadgetDiva – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Group dan Google Cloud baru saja mengumumkan pengembangan kemitraan strategis yang bertujuan memperkenalkan layanan cloud sovereign dan edge cloud terbaru di Indonesia. Langkah ini diambil untuk memenuhi kebutuhan spesifik terkait lokasi penyimpanan data, keamanan, dan privasi yang ketat di negara tersebut.

Dalam kemitraan ini, Indosat Group berencana menyediakan Google Distributed Cloud (GDC) kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia. GDC dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus bagi perusahaan yang ingin menjalankan beban kerja berbasis kecerdasan buatan (AI) dan data berat di lokasi yang mereka pilih.

Tujuan utama dari kolaborasi ini adalah untuk mendukung organisasi-organisasi Indonesia, baik di sektor publik maupun industri vital seperti pertahanan, kesehatan, jasa keuangan, energi, dan manufaktur, dalam mempercepat transformasi digital dengan teknologi AI dan analitik canggih, sambil memastikan kontrol dan perlindungan penuh atas data sensitif mereka.

GDC menawarkan solusi yang sepenuhnya terkelola dengan berbagai layanan perangkat lunak dan perangkat keras yang dapat disesuaikan. Selain itu, GDC memberikan opsi untuk menjalankan sistem yang sepenuhnya terputus dari koneksi internet publik untuk beban kerja yang sangat sensitif, atau terhubung antara lokasi edge dan pusat data Google Cloud di Indonesia.

Indosat Group, melalui pusat data mereka, akan menyediakan opsi hosting untuk GDC di lokasi. Ini memastikan data tetap berada di bawah kendali pelanggan dan dalam batas negara Indonesia, mematuhi berbagai peraturan hukum dan kedaulatan seperti Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi dan Peraturan Pemerintah No. 71.

Vikram Sinha, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, menyatakan, "Kemitraan dengan Google Cloud berfokus pada pemberdayaan Indonesia dengan solusi sovereign cloud dan edge cloud yang pertama di negara ini. Solusi ini akan memberikan organisasi dengan infrastruktur mutakhir, fitur operasional, dan aplikasi pengembang yang diperlukan untuk mempercepat digitalisasi secara besar-besaran."

GDC memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan fitur inti dari Vertex AI, platform kecerdasan buatan Google Cloud, termasuk Workbench, Pipelines, dan Predictions. Ini memudahkan mereka dalam mengembangkan dan menerapkan machine learning tingkat lanjut serta aplikasi AI generatif dengan cepat, serta memproses dan menganalisis data di lokasi yang dipilih.

Model machine learning yang telah dilatih untuk berbagai fungsi seperti Speech-to-Text, penerjemahan, dan optical character recognition (OCR) dengan dukungan lebih dari 100 bahasa termasuk Bahasa Indonesia juga tersedia secara langsung.

Selain itu, perusahaan dapat mengakses berbagai sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak Google Cloud yang krusial untuk penerapan aplikasi AI yang mulus, baik dalam lingkungan yang sepenuhnya terputus maupun di ujung jaringan. Ini mencakup Google Kubernetes Engine (GKE), GPU NVIDIA Tensor Core, mesin database AlloyDB Omni portabel, dan Dataproc untuk analisis data open-source.

Thomas Kurian, CEO Google Cloud, menambahkan, "Sektor publik dan industri yang diatur di Indonesia memerlukan solusi yang memenuhi standar kedaulatan data dan regulasi yang ketat. Kemitraan kami dengan Indosat Group akan menghadirkan solusi cloud berdaulat lokal dan edge cloud generasi berikutnya untuk memberdayakan sektor publik dan perusahaan yang diatur dalam mempercepat transformasi digital sesuai dengan ketentuan mereka sendiri. Layanan AI unggulan kami dan infrastruktur cloud terdistribusi yang aman, dipadukan dengan keahlian teknologi Indosat, akan membantu bisnis dalam menganalisis data, memperoleh wawasan, meningkatkan produktivitas, dan menerapkan aplikasi AI modern.”

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.