GovAI Hackathon Lahirkan 5 Solusi Generative AI untuk Revolusi Layanan Pemerintahan di Indonesia

GovAI Hackathon Lahirkan 5 Solusi Generative AI untuk Revolusi Layanan Pemerintahan di Indonesia
News

GovAI Hackathon Lahirkan 5 Solusi Generative AI untuk Revolusi Layanan Pemerintahan di Indonesia

GovAI Hackathon Lahirkan 5 Solusi Generative AI untuk Revolusi Layanan Pemerintahan di Indonesia

GovAI Hackathon Lahirkan 5 Solusi Generative AI untuk Revolusi Layanan Pemerintahan di Indonesia # Sumber : GovAI

GadgetDiva – Kementerian Keuangan, bersama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, serta bekerja sama dengan Microsoft Indonesia, Himbara, dan Telkom Indonesia, baru saja menyelesaikan GovAI Hackathon 2024. Kompetisi ini bertujuan untuk mengembangkan solusi berbasis teknologi AI, khususnya generative AI, dalam layanan pemerintahan. Sebanyak 191 tim yang terdiri dari 495 peserta mengikuti acara ini, yang meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya diikuti oleh 93 tim.

Tahun ini, kompetisi ini berfokus pada empat tema utama: pencegahan stunting dan peningkatan gizi anak sekolah, pelayanan publik digital yang terintegrasi, diplomasi ekonomi dan pemberdayaan UMKM, serta pengelolaan keuangan negara yang transparan. Beberapa lembaga lain juga terlibat dalam penyelenggaraan acara ini, seperti MoF-DAC, BPS, BRAIN IPB, KORIKA, Universitas Indonesia, dan PKN STAN.

CEO Accenture Julie Sweet: Kenangan Manis di Indonesia dan Visi Besar untuk AI

Agus Rofiudin, Staf Ahli OBTI dan CIO Kemenkeu, menyatakan bahwa Indonesia telah memasuki era digital dengan pesat, dengan penetrasi internet yang sudah lebih dari 72%. Potensi pemanfaatan AI di sektor pemerintahan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sangat besar. Oleh karena itu, GovAI Hackathon 2024 digelar untuk menggali ide-ide inovatif berbasis AI yang dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan layanan publik.

Kompetisi ini dimulai pada Oktober 2024 dengan pelatihan AI untuk masyarakat umum, yang diikuti oleh lebih dari seribu peserta. Dari total 147 tim yang mengajukan ide mereka, sepuluh tim terpilih mendapatkan pendampingan untuk mengembangkan solusi mereka menjadi Minimum Viable Product (MVP), dengan dukungan dari Microsoft, MoF-DAC, dan Kementerian terkait. Lima solusi terpilih akhirnya dipilih untuk diimplementasikan dalam program pemerintah.

Acep Somantri, Staf Ahli Bidang Manajemen Kemenlu, memberikan apresiasi tinggi kepada para peserta yang telah mengembangkan solusi berbasis generative AI untuk meningkatkan layanan pemerintahan. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi sangat penting dalam mendorong transformasi digital yang lebih maju di Indonesia demi kesejahteraan rakyat.

Lima solusi terpilih yang berhasil diwujudkan dalam bentuk MVP adalah: pertama, NuSantap oleh UINNOVATOR, yang mengintegrasikan AI dan computer vision untuk memberikan rekomendasi menu sehat bagi anak sekolah. Kedua, DIPLOMAT-AI oleh Network AI, sebuah platform analisis pasar untuk UMKM yang ingin menembus pasar ekspor dengan menggunakan AI. Ketiga, Ember Proyek, yang menggunakan citra satelit dan AI untuk menilai potensi serapan karbon.

Keempat, Trace.AI oleh AI4Indonesia, sebuah solusi untuk meninjau dan mengevaluasi anggaran secara transparan dengan memanfaatkan generative AI. Kelima, Ainara oleh Timses AITIES, yang menggunakan blockchain dan AI untuk menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa.

Selain lima solusi terpilih, terdapat pula lima finalis lainnya yang mendapat apresiasi, yaitu Sigma dengan rekomendasi kode harmonized system, Sasyaditomonica dengan GARDA untuk deteksi ancaman, Tomodachi dengan Mool Intelligence, NUTRI TEAM dengan NutriCare 1000, serta Treasury Data Lab dengan FORTRESS-ID untuk peramalan risiko luar negeri.

Maya Arvini, Direktur Sektor Publik Microsoft Indonesia, mengungkapkan kebanggaannya dapat berpartisipasi dalam acara ini. Ia mencatat bahwa lonjakan jumlah peserta menunjukkan adopsi teknologi generative AI yang pesat di Indonesia.

Microsoft juga mencatat bahwa 92% pekerja pengetahuan di Indonesia sudah menggunakan AI di tempat kerja, angka yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata global dan Asia Pasifik. Hal ini menandakan potensi besar bagi Indonesia untuk memanfaatkan AI dalam mendukung kemajuan negara menuju Indonesia Emas 2045.

Baca Juga :

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.


author-img_1

Jundi Amrullah

Reporter

Artikel Terkait

Lagu The Beatles yang Dibantu AI, Now and Then Masuk Grammy
News

Lagu The Beatles yang Dibantu AI, Now and Then Masuk Grammy

Lagu Now and Then dari The Beatles yang melibatkan teknologi AI meraih nominasi Grammy, jadi lagu AI..

CEO Accenture Julie Sweet: Kenangan Manis di Indonesia dan Visi Besar untuk AI
News

CEO Accenture Julie Sweet: Kenangan Manis di Indonesia dan Visi Besar untuk AI

CEO Accenture Julie Sweet mengungkap kenangan manis saat merintis karier di Indonesia dan komitmenny..

Deddy Corbuzier Hadirkan HolyFlux, Kembangkan Ekosistem Media Digital
News

Deddy Corbuzier Hadirkan HolyFlux, Kembangkan Ekosistem Media Digital

Deddy Corbuzier resmikan HolyFlux, kolaborasi Holywings Group dan Flux Creative Universe. Inovasi in..

Telkomsel Jaga Bumi Kembali Tanam 10.600 Mangrove Hasil Donasi Poin Pelanggan
News

Telkomsel Jaga Bumi Kembali Tanam 10.600 Mangrove Hasil Donasi Poin Pelanggan

Pada tahap kedua program Telkomsel Jaga Bumi Carbon Offset, perusahaan ini berkolaborasi dengan Jeja..


;