GadgetDIVA - Pemerintah Indonesia terus mendorong transformasi digital guna memperkuat ekonomi nasional, menguasai teknologi, dan menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul. Langkah ini sejalan dengan Asta Cita yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto untuk membangun ekonomi berbasis teknologi yang mandiri dan berdaya saing.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa digitalisasi merupakan faktor penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Dengan ekosistem digital yang kuat, Indonesia dapat bersaing di kancah global dan menjadi pemimpin ekonomi digital di kawasan ASEAN.
Langkah Cepat Pemerintah dalam Transformasi Digital
Dalam 100 hari pertama pemerintahan, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan komitmennya untuk mempercepat transformasi digital di berbagai sektor, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan ekonomi digital.
Baca Juga
Advertisement
“AI kini menjadi arena kompetisi global. Indonesia tidak bisa hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi harus membangun ekosistem digital yang mandiri dan kompetitif,” ujar Meutya Hafid dalam keterangan resminya pada Sabtu (1/2/2025).
Meutya menambahkan bahwa inovasi dan strategi jauh lebih penting dibandingkan hanya mengandalkan modal investasi besar. Dengan pendekatan yang tepat, Indonesia berpeluang menjadi pemain utama di ekonomi digital ASEAN.
“Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi digital, dengan Gross Merchandise Value (GMV) yang diperkirakan mencapai USD90 miliar pada 2024. Dengan strategi yang matang, kita bisa menjadi pemimpin pasar digital di Asia Tenggara,” tambahnya.
Baca Juga
Advertisement
Tiga Pilar Transformasi Digital
Pemerintah menetapkan tiga pilar utama dalam percepatan transformasi digital, yaitu:
- Inklusif
Memastikan semua lapisan masyarakat dan industri terlibat dalam ekosistem digital. - Memberdayakan
Teknologi harus memberikan manfaat nyata bagi pertumbuhan ekonomi dan tidak disalahgunakan untuk aktivitas ilegal seperti judi online dan pinjaman ilegal. - Terpercaya
Fokus pada keamanan data dan kedaulatan digital Indonesia.
Ketiga pilar ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem digital yang sehat dan berdaya saing tinggi di tingkat global.
Menyiapkan SDM Digital Hadapi Bonus Demografi
Tahun 2025 menjadi momentum penting dalam menyiapkan Indonesia menghadapi bonus demografi 2030, di mana 68% penduduk berada dalam usia produktif. Untuk memanfaatkan peluang ini, pemerintah menargetkan pengembangan 9 juta talenta digital yang siap bersaing di era globalisasi.
Baca Juga
Advertisement
“Ini adalah kesempatan besar bagi Indonesia. Kita harus memastikan generasi muda memiliki keterampilan digital yang memadai agar dapat berkompetisi secara global,” ujar Meutya Hafid.
Namun, transformasi digital bukan hanya tugas pemerintah semata. Meutya Hafid mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari industri, akademisi, media, hingga komunitas, untuk bekerja sama membangun ekosistem digital yang tangguh.
“Kita harus bergerak bersama dengan visi yang jelas dan keberanian untuk berinovasi. Masa depan digital Indonesia ada di tangan kita semua,” pungkasnya.
Baca Juga
Advertisement
Dengan strategi yang tepat, Indonesia berpeluang besar menjadi pemimpin ekonomi digital di ASEAN. Langkah cepat dalam transformasi digital, pengembangan AI, serta kesiapan talenta muda menjadi kunci utama untuk mewujudkan visi ini. Pemerintah optimis bahwa ekosistem digital yang inklusif, memberdayakan, dan terpercaya akan membawa Indonesia menuju era keemasan ekonomi digital.
Melalui kolaborasi dan inovasi berkelanjutan, Indonesia siap bersaing dan menempatkan diri sebagai pemimpin di sektor ekonomi digital Asia Tenggara.
Baca Juga
Advertisement
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.