Indonesia Masih Butuh 50.000 Talenta Digital Per Tahun
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- Kamis, 12 September 2024 - 20:42 WIB
GadgetDiva – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia mencatat bahwa Indonesia masih membutuhkan 50.000 talenta digital per tahun. Sedangkan, negara membutuhkan sekitar 12 juta talenta digital di tahun 2030.
Data tersebut berasal dari olahan Kominfo dalam laporan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) 2024, yang mana menyatakan Indonesia membutuhkan hingga 12 juta talenta digital nasional di tahun 2030. Sementara itu, perguruan tinggi hanya mampu menghasilkan hingga 9 juta talenta digital saja.
Dapat disimpulkan bahwa Indonesia masih akan kekurangan sekitar 3 juta talenta digital di tahun 2030. Oleh sebab itu, pemerintah harus melatih sebanyak 500.000 talenta digital untuk memenuhi gap tersebut.
Dalam mengatasi masalah tersebut, Kominfo dan Indosat Ooredoo Hutchison menyediakan program pelatihan dengan memanfaatkan platform Digital Talent Scholarship (DTS). Lewat program ini, pihaknya akan mencetak satu juta talenta digital di bidang keamanan siber.
"Kerjasama dalam program penguatan kapabilitas keamanan siber hadir sebagai upaya untuk mencetak 1 juta talenta digital yang mumpuni dalam 5 tahun ke depan," ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta, Kamis (12/9).
Program ini menyediakan berbagai modul dari beragam tingkatan. Mulai dari level dasar hingga lebih tinggi atau Intermediate dan Advance.
Kemudian, ada beberapa modul dengan berbagai tema yang lebih spesifik. Di antaranya seperti How to Inventory Your Device, Apps and Accounts, Understanding Cyber Risk, and Cyber Security for Small Business.
Adapun 1 juta telenta digital itu tersebar di seluruh Indonesia. Serta, disesuaikan dengan tren jumlah penduduk.
"Kami punya UPT di 10 provinsi, kita sudah bagi wilayah-wilayah itu, kita usahakan tersebar," ungkap Kepala BPSDM Kemenkominfo Hary Budiarto.
Lebih lanjut, peserta harus memiliki spesifikasi seperti memiliki mindset digital, harus mengetahui terkait literasi digital. Di antaranya seperti cyber security, digital safety dan literasi digital. Serta, harus menguasai digital basic skill.
"Kami ada persyaratan, dia harus punya KTP Indonesia. Kemudian dia harus menyebutkan dia itu dari segmen mana. Apakah dia ASN, dia harus melampirkan surat kalau dia memang ASN. Kalau dia mahasiswa, harus menyebutkan dia itu mahasiswa. Kalau dia memang segmennya masyarakat, dia sebutkan dia KTP-nya apa," tandasnya.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
Artikel Terkait
Google Rilis Fitur Canggih untuk Melindungi Pengguna dari Aplikasi Berbahaya
Google memperkenalkan fitur baru dalam Play Integrity API untuk melindungi pengguna dari aplikasi be..
- by Firda Zahara
- 3 bulan lalu
- 3,250
Meta Buka Fitur Pesan WhatsApp dan Messenger ke Aplikasi Lain, Tapi Ada Syaratnya
Meta akan menambah interoperabilitas WhatsApp dan Messenger dengan aplikasi pihak ketiga, namun hany..
- by Firda Zahara
- 3 bulan lalu
- 3,250
Terjerat Kasus Aktivasi SIM dari Data Curian, Indosat: Kecam Tindakan Ilegal
Presiden dan CEO Indosat Ooredoo Huchishon Vikram Sinha menyatakan bahwa pihaknya mengecam tindakan ..
- by Nadhira Aliya Nisriyna
- 3 bulan lalu
- 3,250
Telkomsel dan Noice Hadirkan Paket Bundling Noice Premium
Paket ini mengintegrasikan konektivitas broadband Telkomsel dengan berbagai konten podcast populer d..
- by Jundi Amrullah
- 3 bulan lalu
- 3,250