GadgetDiva – Sebagai raksasa teknologi yang dikenal melalui produk elektroniknya, Xiaomi kini bersiap melangkah ke pasar kendaraan listrik internasional. Berbeda dengan kompetitor, kendaraan listrik Xiaomi dirancang dengan fitur canggih dan harga kompetitif. EV pertama Xiaomi, sedan SU7, telah menjadi sorotan sejak peluncurannya di pasar domestik dengan banderol yang menggoda.

Langkah Xiaomi untuk memperluas pasar ke luar China bukan hanya ambisi bisnis biasa. Strategi ini dipandang sebagai upaya untuk memperkenalkan teknologi mobil otonom yang terintegrasi dengan ekosistem Xiaomi. Dengan target menjangkau konsumen global, Xiaomi optimis dapat menantang pemain besar di industri kendaraan listrik.

Source :gadgetdiva.id

Rencana Xiaomi untuk memasarkan kendaraan listriknya di luar China akan dimulai dengan uji coba penjualan kecil-kecilan. Berdasarkan laporan portal 36Kr, perusahaan ini tengah membentuk tim khusus untuk menangani ekspansi internasional. Tim ini akan bertanggung jawab atas penelitian pasar, manajemen proyek, dan layanan purna jual di wilayah target.

Xiaomi memulai langkah ini untuk memahami respons pasar sebelum melakukan ekspansi besar-besaran. Sayangnya, belum ada informasi pasti terkait waktu peluncuran atau wilayah prioritas yang akan menjadi sasaran. Namun, langkah ini menunjukkan keseriusan Xiaomi dalam menjadikan kendaraan listriknya bagian dari pasar global.

Selain itu, Xiaomi telah merekrut ahli dalam teknologi mengemudi otonom untuk memastikan bahwa fitur kendaraan listrik mereka sesuai dengan regulasi di negara-negara tujuan. Hal ini menandai kesiapan Xiaomi untuk bersaing di wilayah yang memiliki standar teknologi tinggi seperti Eropa.

Berbeda dengan produsen mobil tradisional, Xiaomi berencana memanfaatkan jaringan toko Mi Home sebagai basis distribusi kendaraan listriknya. Mi Home, yang saat ini dikenal sebagai pusat penjualan produk elektronik Xiaomi, akan diperluas fungsinya untuk memasarkan EV. Dengan lebih dari 100 toko yang sudah beroperasi, Xiaomi optimis strategi ini dapat memperluas jangkauan penjualan secara signifikan.

Presiden Xiaomi, Lu Weibing, bahkan mengumumkan rencana ambisius untuk membuka 10.000 toko Mi Home di seluruh dunia dalam lima tahun ke depan. Langkah ini diyakini akan memperkuat ekosistem Xiaomi dan memberikan pengalaman unik kepada konsumen.

Dengan jaringan Mi Home, Xiaomi juga berupaya meminimalkan ketergantungan pada dealer mobil tradisional. Strategi ini dipandang sebagai cara untuk menjaga harga tetap kompetitif sekaligus memperkenalkan pengalaman berbelanja yang modern kepada konsumen.

Meski Xiaomi memiliki keunggulan dalam brand awareness dan struktur penjualan global, tantangan besar tetap menghadang. Salah satunya adalah penyesuaian harga. Dengan harga awal 215.900 yuan (setara 28.000 euro) untuk sedan SU7 di China, biaya tambahan seperti bea cukai dan transportasi akan membuat harga EV Xiaomi meningkat di pasar internasional.

Xiaomi juga harus beradaptasi dengan ekspektasi pasar yang lebih menyukai kendaraan listrik premium. Sebagai merek yang dikenal dengan produk terjangkau, Xiaomi perlu membangun reputasi baru untuk segmen high-end agar dapat bersaing dengan pemain seperti Tesla dan BYD.

Namun, pengalaman Xiaomi dalam menghadapi pasar Eropa melalui produk elektroniknya menjadi modal besar. Dengan kombinasi teknologi otonom, ekosistem Mi Home, dan strategi pemasaran yang inovatif, Xiaomi optimis mampu mencuri perhatian pasar global dalam waktu dekat.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.