GadgetDIVA - Gadgetdiva.id — Gugatan class-action yang dilayangkan oleh para pengguna kulkas LG yang kecewa belum menemui titik terang. Konsumen malah disalahkan karena tidak membaca keterangan pada kardus kemasan kulkas. Di situ, kabarnya ada peringatan terkait kompresor kulkas.
Dilansir dari NPC Bay Area, Sabtu, 9 Maret 2024, pengacara para penggugat, Azar Mozuari menuduh LG telah menipu konsumen. Pasalnya, Mozuari menuding LG telah mengetahui bahwa kompresor kulkasnya bermasalah, namun perusahaan itu tetap menjualnya.
Dia mengatakan bahwa perusahaan telah mengetahui selama bertahun-tahun bahwa lemari es dengan ‘kompresor linier’ sering mati dalam waktu singkat. Namun Mozuari mempertanyakan mengapa LG tetap menjualnya. Mouzari berharap pengadilan akan memaksa LG untuk mempublikasikan komunikasi internal yang mengungkapkan informasi yang mereka ketahui.
Baca Juga
LG sendiri berupaya membawa perselisihan ini secara tertutup. Mereka mengungkapkan jika sejatinya perusahaan telah memasang pemberitahuan arbitrase pada kotak tersebut. LG pun meminta hakim federal agar masing-masing pemilik kulkas memindahkan kasus mereka ke arbitrase secara pribadi.
Kulkas LG dan Kenmore Digugat
Konsumen pun menyesali tindakan LG yang justru menyalahkan kotak kardus kemasan. Pasalnya, konsumen tidak akan aware terhadap hal-hal seperti itu. Bahkan ada beberapa konsumen yang mengaku jika petugas pengiriman tidak mengizinkan mereka membuka kotak kemasan kulkas.
“Saya tidak pernah melihat kotaknya. Kotak itu tetap berada di dalam truk,” kata Frank Rodriguez di San Francisco yang mengaku sudah bermasalah dengan kulkas LG sejak 2021.
Baca Juga
Begitu juga dengan Sunil Kardile di Pleasanton. Dia mengatakan jika petugas pengantar membuka kotak itu tepat di pintu masuk.
“Dan mereka membawa kotak itu kembali. Saya bahkan tidak melihat kotak itu,” ujar Sunil. Begitu pun kata konsumen bernama Betsy, yang berasal dari Redwood City.
Selain pemberitahuan arbitrase pada kotak, LG mengatakan bahwa mereka menempatkan pemberitahuan di dua tempat lain: satu ditempelkan di dalam lemari es, dan satu lagi di buku panduan pemilik.
“Menurut saya, argumen tersebut lemah. Konsumen tidak memiliki akses ke buku panduan pemilik sampai mereka melakukan pembelian,” ujar Mozuari.
Profesor Anna Han dari Santa Clara University School of Law mengatakan bahwa perjanjian Arbitrase merupakan hal yang lumrah.
“Mereka memasukkannya ke dalam segala hal. Sekarang ini, konsumen wajib menyetujui arbitrase setiap saat – klik di sini, tanda tangani di sana,” ujar Han.
Han mengatakan bahwa penyampaian pemberitahuan yang tepat adalah kunci. Kedua belah pihak harus secara sadar setuju untuk tidak menuntut. “Kuncinya, apakah ada pemberitahuan yang cukup kepada konsumen tentang klausul ini,’” kata Han. “Apakah ada persetujuan yang sebenarnya? Jika Anda tidak mengetahui sesuatu, bagaimana mungkin Anda akan menyetujuinya, bukan?” jelas Han.
Mouzari mengatakan bahwa manuver hukum tidak melakukan apa pun untuk memperbaiki kulkas yang bermasalah. “Alih-alih memperbaiki masalah, LG memutuskan untuk mengalokasikan sumber daya tersebut ke dalam ketentuan arbitrase pada sebuah kotak,” katanya.
Pihak LG pun kemudian memberikan tanggapannya terkait dengan gugatan class-action ini. “Fokus kami pada kepuasan pelanggan adalah yang terpenting. Produk kami telah digunakan di puluhan juta rumah di seluruh Amerika setiap hari. LG mendorong pelanggan untuk menghubungi mereka untuk mendapatkan bantuan,” kata mereka.
Frank, Sunil, dan konsumen lainnya mengatakan bahwa mereka telah meminta bantuan. LG telah berulang kali mengirimkan teknisi, namun yang diinginkan justru kulkas pengganti atau pengembalian dana.
Frank sendiri mengaku kecewa dengan kulkas yang dibelinya dengan harga USD2000. Freezernya tidak membeku dengan semestinya. Teknisi telah berulang kali mencoba memperbaikinya, tetapi tidak berhasil. Frank mengatakan bahwa dia telah meminta penggantian atau pengembalian dana. Namun hal itu tidak dikabulkan.
Gugatan hukum yang sedang marak di luar negeri ini melibatkan beberapa kulkas LG dan Kenmore, serta bagian yang dibuat LG yang disebut “kompresor linier.” Banyak pelanggan dan pihak yang menggugat mengklaim bahwa kompresor tersebut kerap mati, jauh sebelum masa garansi 10 tahun atau 20 tahun seperti yang diiklankan LG.
Apalagi Betsy. Dia mengaku memiliki dua kulkas, yang kemudian rusak hanya dalam waktu lima tahun. Sedangkan Sunil memiliki kulkas LG yang sama persis. Kulkas tersebut sudah mengalami penggantian kompresor sebanyak lima kali.
“Kompresornya selalu rusak setiap tahun,” katanya.
Sampai saat ini gugatan class-action itu masih berlangsung dan melibatkan ribuan konsumen yang mengeluh.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
Tinggalkan Komentar...