Menkop UKM Sebut Aplikasi Ini Lebih Berbahaya dari TikTok Shop

Menkop UKM Sebut Aplikasi Ini Lebih Berbahaya dari TikTok Shop
Menkop UKM Sebut Aplikasi Ini Lebih Berbahaya dari TikTok Shop

GadgetDIVA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyebut ada satu aplikasi e-commerce asal China yang dikhawatirkan akan masuk ke Indonesia. Aplikasi tersebut bernama Temu.

Kekhawatirannya tersebut disebabkan Temu dapat menghubungkan langsung antara pabrik di China dengan konsumennya. Oleh sebab itu, kehadirannya akan lebih membahayakan dari TikTok Shop.

“Ini yang saya khawati, ada satu lagi aplikasi digital cross-border yang saya kira akan masuk ke kita (Indonesia), dan lebih dahsyat daripada TikTok, karena ini menghubungkan fictory dircet kepada konsumen,” ungkap Teten yang dikutip dari Antaranews, Jumat (14/6).

Kini, aplikasi Temu diketahui telah hadir di 58 negara. Menteri Teten menyebut bahwa aplikasi itu telah terhubung dengan dengan 80 pabrik di China dan prodyknya bisa langsung diterima oleh konsumen seluruh dunia.

Tak hanya itu, Teten juga melihat bahwa Temu dianggap lebih berbahaya daripata TikTok. Sebab, aplikasi tersebut tidak memiliki reseller maupuna afiliator.

Hal ini yang dikhawatirkan Teten akan kembali membahayakan eksoistem pelaku usaha mikro, kceil dan menengah (UMKM) di Indonesia yang hanya dapat memproduksi secara kecil-kecilan. Sedangkan, pabrik China mampu menghasilkan produk secara massal.

“Kalau TikTok masih mending lah, masih ada reseller, ada afiliator, masih membuka lapangan kerja. Kalau ini kan akan memangkas langsung, selain harganya lebih murah, juga memangkas lapangan kerja misalnya distribusi,” pungkas Teten.

Menteri Teten berharap Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 dapat mengantisipasi kehadiran Temu di Indonesia. Permendag tersebut mengatur perizinan terkait perizinan berusaha, periklanan, pembinaan, dan pengawasan pelaku usaha dalam perdagangan melalui sistem elektronik.

“Tapi memang meskipun kita kan sudah punya aturan di Permendag 31/2023, itu tidak boleh cross-border jual produk di bawah 100 dolar AS, saya hanya hanya warning saja karena keadaan ekonomi UMKM saat ini indeks bisnisnya sedang turun,” tandasnya.

Kekhawatiran yang disampaikan Menkop UKM ini serupa dengan kekhawatirannya saat TikTok Shop masuk ke Indonesia beberapa waktu lalu. Sebab, kehadiran aplikasi tersebut juga dinilai dapat mengancam pelaku UMKM lokal.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.