GadgetDIVA - Meta Platforms dikabarkan akan menerima pendanaan besar senilai USD 35 miliar atau sekitar Rp 580 triliun dari Apollo Global Management. Dana ini akan digunakan untuk membangun pusat data (data center) guna mendukung ekspansi infrastruktur kecerdasan buatan (AI) mereka.
Laporan dari Bloomberg pada Jumat (28/2/2025), menyebutkan bahwa Apollo Global Management tengah dalam tahap pembicaraan untuk menyediakan mayoritas pendanaan tersebut. Namun, hingga saat ini, baik Meta maupun Apollo masih enggan memberikan komentar resmi terkait kabar ini.
Investasi Besar Demi Dominasi AI
Kebutuhan akan data center dengan daya komputasi tinggi semakin meningkat seiring dengan perkembangan AI. Pada Januari lalu, CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengungkapkan bahwa perusahaan berencana mengalokasikan USD 65 miliar untuk memperkuat infrastruktur AI mereka.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya itu, Meta juga dikabarkan akan menggelontorkan tambahan USD 10 miliar untuk membangun pusat data berbasis AI di Louisiana. Yang menarik, fasilitas ini akan menggunakan energi terbarukan dari Entergy sebagai sumber listrik utamanya. Langkah ini tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memastikan operasional pusat data yang lebih efisien.
Selain membangun infrastruktur, Meta juga semakin gencar merekrut tenaga kerja spesialis di bidang AI. Hal ini dilakukan agar pengembangan teknologi AI mereka, termasuk chatbot dan model bahasa besar (LLM) seperti Llama, bisa lebih cepat dan kompetitif di pasar global.
Ambisi Meta di Tahun 2025
Mark Zuckerberg memiliki visi ambisius untuk menjadikan chatbot Meta sebagai yang paling banyak digunakan di dunia pada 2025. Untuk mencapai hal itu, Meta telah menyematkan chatbot AI mereka ke berbagai platform media sosial yang mereka miliki, termasuk Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Baca Juga
Advertisement
Tak berhenti di situ, Meta juga terus mengembangkan perangkat keras berbasis AI seperti kacamata pintar. Perangkat ini diharapkan mampu memberikan pengalaman interaktif yang lebih canggih dan mendukung integrasi AI dalam kehidupan sehari-hari pengguna.
Sementara Meta fokus memperkuat AI, raksasa teknologi lain seperti Microsoft juga tak mau kalah. CEO Microsoft, Satya Nadella, mengungkapkan bahwa perusahaannya akan menggelontorkan dana sebesar USD 80 miliar pada tahun fiskal ini untuk membangun pusat data baru. Langkah ini dilakukan guna memenuhi permintaan AI yang terus meningkat.
Microsoft telah menjalin kemitraan strategis dengan OpenAI dan mempercepat pengembangan teknologi AI mereka. Persaingan antara Meta dan Microsoft dalam ranah AI pun semakin ketat, terutama dalam mengembangkan model AI yang lebih canggih dan bertenaga.
Baca Juga
Advertisement
Investasi besar Meta dalam AI, termasuk pembangunan pusat data dan perekrutan tenaga ahli, menunjukkan keseriusan mereka dalam menguasai teknologi ini. Dengan dukungan dana dari Apollo Global Management, Meta berpeluang memperkuat posisinya di industri AI global.
Namun, persaingan masih jauh dari selesai. Microsoft dan perusahaan teknologi lainnya terus berupaya membangun infrastruktur AI yang lebih kuat. Tahun 2025 akan menjadi ajang pembuktian bagi Meta—apakah mereka bisa menjadi pemimpin dalam revolusi AI, atau justru harus berbagi panggung dengan pesaing mereka.
Baca Juga
Advertisement
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.