Microsoft Jadwalkan Peluncuran Cloud Region Q2 2025 di Indonesia

GadgetDIVA - Microsoft dikabarkan tengah membangun cloud region pertama di Indonesia. Peluncurannya dijadwalkan pada kuratal kedua 2025.

Menurut penjelasan President Director Microsoft Indonesia Dharma Simonangkir, teknologi cloud region ini merupakan bagian dari investasi sebesar USD 1,7 miliar yang disampaikan oleh CEO Microsoft Satya Nadella pada tahun lalu. Yakni, untuk mendukung ambisi cloud dan AI tanah air.

“Ya, itu [cloud region] merupakan kesatuan bagian dari keseluruhan investasi yang nilai totalnya yang kemarin Pak Satya nadella sebutkan sebesar 1,7 billion USD,” ungkap Dharma dalam sebuah acara bersama media di Jakarta, Rabu (12/3).

Dalam kesempatan yang sama, Dharma juga turut mengumumkan peluncuran cloud region dijadwalkan pada kuartal kedua 2025 di Indonesia. Cloud region ini disebut sebagai Indonesia Central.

“Teman-teman, pada sore hari ini kami ingin mengumumkan bahwa Indonesia center, yaitu Indonesia cloud region akan kami luncurkan pada kuartal 2 tahun 2025,” pungkasnya.

Lantas apa perbedaannya cloud region dengan pusat data? Dharma menjelaskan kalau cloud region ini dapat memiliki geografi, wilayah geografi tertentu di mana berlaku peraturan-peraturan yang berlaku.

Dengan sistem ini, penguna dapat mengelola maupun memproses data dengan cepat. Sekaligus, lebih dekat dengan kegunaan dari masing-masing aplikasi.

Dharma juga turut membeberkan beberapa manfaat yang akan diberikan oleh cloud region ini di Indonesia. Hal ini diperkirakan oleh Microsoft dan IDC.

Pertama, kehadiran Indonesia Central ini akan membantu percepatan adopsi cloud sekaligus menciptakan nilai ekonomi sebesar USD 2,5 miliar. Angka ini sekitar 16,5% dari total USD 15,2 miliar nilai ekonomi baru yang diproyeksikan akan dihasilkan oleh Microsot, partner dan cloud costumer Microsoft dalam empat tahun ke depan.

Kedua, membantu Microsoft, partner dan cloud costumer Microsoft dalam menambahkan 106.295 pekerjaan baru dari berbagai sektor. Mulai dari manufaktur dan sumber daya, keuangan, komunikasi dan media, layanan profesional serta pemerintahan dalam empat tahun ke depan.