Netzme Dorong Inovasi QRIS Tap untuk UMKM dan Transportasi

GadgetDIVA - Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan QRIS Tap atau QRIS Tanpa Pindai, sebuah inovasi pembayaran digital berbasis Near Field Communication (NFC). Sistem ini memungkinkan pengguna melakukan transaksi hanya dengan mendekatkan smartphone ke terminal pembayaran, tanpa perlu memindai kode QR.

Peluncuran QRIS Tap didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Perhubungan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta penyelenggara jasa pembayaran (PJP) first movers. Teknologi ini diharapkan mempercepat digitalisasi transaksi di berbagai sektor, termasuk transportasi, parkir, rumah sakit, dan UMKM.

Sebagai bagian dari upaya mendorong inklusi keuangan digital, PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme) meluncurkan QRIS Tap berbasis NFC melalui QRIS Soundbox Netzme PRO. Perangkat all-in-one ini dirancang untuk memudahkan pelaku usaha dalam menerima berbagai metode pembayaran QRIS, mulai dari QRIS MPM Statis/Dinamis, CPM, hingga QRIS Tap.

CEO Netzme, Vicky G Saputra, menegaskan bahwa perusahaannya bangga menjadi salah satu PJP pertama yang mengadopsi QRIS Tap berbasis NFC. “Teknologi ini akan merevolusi cara pembayaran digital di Indonesia, khususnya bagi UMKM yang membutuhkan sistem transaksi cepat dan efisien,” ujarnya.

Sebagai acquirer pertama yang mengimplementasikan pembayaran QRIS Tap, Netzme memperkenalkan teknologi ini dalam bazar Trademark Market yang digelar di MRT Bundaran HI, Jakarta, pada 13–16 Maret 2025. Sebanyak 40 brand lokal di acara tersebut menggunakan QRIS Soundbox Netzme PRO Lite, yang memungkinkan transaksi lebih cepat dan aman.

Vicky menambahkan, teknologi QRIS Tap NFC diyakini akan menjadi solusi ideal untuk berbagai sektor, termasuk transportasi umum, parkir, rumah sakit, dan merchant UMKM. “Kemudahan penggunaan dan kecepatan transaksi menjadi nilai tambah yang signifikan,” jelasnya.  

Kolaborasi dengan ALTO dan ShopeePay

Untuk mendukung sistem pembayaran yang lebih luas, Netzme bekerja sama dengan Alto Network sebagai penyedia sistem switching utama serta ShopeePay sebagai issuer. Dengan kolaborasi ini, QRIS Tap diharapkan dapat diadopsi lebih cepat di berbagai sektor, termasuk transportasi umum dan layanan publik.

“Teknologi ini akan menjadi solusi ideal bagi transportasi umum, parkir, rumah sakit, serta berbagai merchant UMKM, berkat kemudahan penggunaannya,” tambah Vicky.

Dibandingkan dengan QRIS konvensional yang memerlukan pemindaian kode QR, QRIS Tap berbasis NFC menawarkan pengalaman transaksi yang lebih praktis. Pengguna cukup menempelkan smartphone ke perangkat QRIS Soundbox milik merchant, sehingga transaksi dapat berlangsung lebih cepat dan tanpa sentuhan.

Dalam peluncurannya, Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan bahwa QRIS Tap akan mempercepat transformasi pembayaran digital di Indonesia. “Implementasi teknologi ini akan memperluas ekosistem pembayaran digital yang lebih inklusif dan aman,” ujarnya.

Pertumbuhan QRIS di Indonesia sangat pesat, dengan transaksi tumbuh signifikan, jumlah pengguna dan merchant meningkat pesat, dan transaksi digital melalui QRIS melonjak tajam. Transaksi QRIS tumbuh pesat, mencapai 226,54% secara tahunan (yoy).  Nilai transaksi QRIS mencapai Rp 188,36 triliun per September 2024.  Volume transaksi QRIS per November 2024 telah mencapai 218% dari target 2024. Nilai transaksi QRIS naik lebih dari Rp 10 triliun setiap bulannya sepanjang 2024.

BI memperkirakan nilai transaksi QRIS hingga 2027 bisa mencapai Rp 750,3 triliun. Sedangkan nilai transaksi QRIS rata-rata per tahun ada di kisaran Rp 86 triliun hingga Rp 90 triliun. Dengan hadirnya QRIS Tap ini BI meyakini transaksi tahunan akan ada di kisaran Rp 90 triliun hingga Rp 95 triliun.