GadgetDIVA - Nvidia, produsen GPU ternama, mengalami lonjakan pesanan seiring meningkatnya permintaan untuk layanan berbasis kecerdasan buatan (AI) di industri teknologi. TechInsights, sebuah firma riset pasar, mengungkapkan bahwa Nvidia mengirimkan sebanyak 3,76 juta GPU data center sepanjang 2023. Angka ini naik lebih dari 1 juta unit dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencatatkan 2,64 juta unit. Lonjakan ini memperkuat posisi dominan Nvidia di pasar GPU data center dengan pangsa pasar mencapai 98 persen pada 2023.
Selain dominasi unit pengiriman, Nvidia juga mendominasi pendapatan dari segmen GPU data center. Perusahaan ini mencatatkan pendapatan sebesar 36,2 miliar dollar AS (Rp 594 triliun) pada 2023, lebih dari tiga kali lipat pendapatannya pada 2022 yang sebesar 10,9 miliar dollar AS (Rp 179 triliun). Jika digabungkan dengan pengiriman dari kompetitor seperti AMD dan Intel, total pengiriman GPU data center pada 2023 mencapai 3,85 juta unit, meningkat dari 2,67 juta unit pada tahun sebelumnya.
Peluang bagi Kompetitor
Walaupun Nvidia masih mendominasi pasar, harga tinggi dan kelangkaan produk memberikan peluang bagi kompetitor untuk masuk dan berkembang. Misalnya, pengapalan GPU data center dari AMD diperkirakan akan meningkat tahun ini. GPU seri MI300 dari AMD berhasil menarik minat beberapa klien besar seperti Microsoft, Meta, dan Oracle. CEO AMD, Lisa Su, memperkirakan pendapatan GPU data center AMD akan mencapai kisaran 4 miliar dollar AS (Rp 65 triliun) pada 2024, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,5 miliar dollar AS (Rp 57 triliun).
Baca Juga
Sementara itu, masa depan GPU Intel masih penuh tanda tanya. Intel menghentikan lini GPU Ponte Vecchio dan kini berfokus pada chip AI Gaudi yang memiliki fleksibilitas terbatas. Model AI generatif harus diprogram khusus untuk dijalankan di Gaudi, memerlukan upaya ekstra, sedangkan GPU Nvidia lebih adaptif. Intel berencana merilis lini GPU Falcon Shores pada 2025. CEO Intel, Pat Gelsinger, menjanjikan bahwa Falcon Shores akan menggabungkan kinerja tinggi Gaudi 3 dengan arsitektur yang sepenuhnya dapat diprogram.
Di luar produsen GPU tradisional, beberapa perusahaan teknologi besar seperti Google, Microsoft, dan Amazon mulai membuat chip AI mereka sendiri. Google telah melengkapi data center Google Cloud dengan chip buatan sendiri, termasuk CPU Axion dan chip AI Trillium. Amazon juga memiliki CPU Graviton dan chip AI bernama Trainium dan Inferentia. Microsoft, di sisi lain, memperkenalkan CPU Cobalt dan akselerator AI Maia tahun lalu.
Namun, pendekatan penggunaan chip buatan sendiri oleh perusahaan-perusahaan ini bervariasi. Misalnya, model AI Large Language Model (LLM) Google dirancang untuk berjalan di chip mereka sendiri. Microsoft masih mengandalkan GPU Nvidia untuk infrastruktur AI mereka, tetapi mulai mengadaptasi perangkat lunaknya untuk dijalankan di chip buatan sendiri. Sementara itu, Amazon lebih banyak menyewakan chip mereka kepada perusahaan klien yang menjalankan perangkat lunak mereka sendiri.
Baca Juga
Dengan dominasi yang begitu kuat di pasar GPU data center dan peningkatan signifikan dalam pengiriman unit, Nvidia tetap menjadi pemain utama dalam mendukung perkembangan AI di industri teknologi. Namun, kompetitor mulai menunjukkan taringnya, membuka peluang persaingan yang lebih ketat di masa mendatang.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
Tinggalkan Komentar...