GadgetDIVA - Smartfren mengungkap bahwa terjadi penurunan pelanggan selama sembilan bulan tahun 2024. Penggunanya kini turun menjadi 35,9 juta.
Angka tersebut turun dari 36,4 juta pelanggan jika dibandingkan dengan tahun 2023. Kendati demikian, catatan perusahaan mengungkap bahwa sebenarnya pengguna Smartfren terus mengalami peningkatan sejak 2020.
Kala itu, jumlah pelanggan masih sekitar 27,9 juta. Kemudian, angkanya naik menjadi 34,4 juta pada tahun 2021.
Baca Juga
Advertisement
“Secara garis besar, gamabran perkembangan atau tren dari tahun ke tahun jumlah pelanggan kita meningkat kalau tahun 2020 masih sekitar 27,9 juta, maka pada akhir triwulan 3 2024, maka kita menginjak angka sekitar 36 juta pelanggan,” tutur Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys dalam acara paparan publik kinerja perusahaan Smartfren di Jakarta, Jumat (20/12).
Kemudian, di tahun 2022, jumlah pelanggan naik menjadi 36 juta. Di tahun berikutnya, kembali terjadi kenaikan tipis sebesar 500 ribu menjadi 36,5 juta.
Menurut penjelasan Merza, salah satu alasan terjadi penurunan pelanggan Smartrfen dikarenakan maraknya penggunaan RT/RW net. Yakni, jaringan yang dibangun oleh warga dalam satu daerah kepada pengguna di daerah tersebut secara swadaya.
Baca Juga
Advertisement
“Salah satunya, ya RT/RW net maik banyak di mana-mana … Persaingan makin berat ya,” pungkas Merza.
Di samping itu, Smartfren mengalami penurunan pendapatan tipis. Penurunan tersebut dari Rp. 8,6 triliun dari kuartal ketiga tahun 2023 menjadi Rp. 8,543 triliun pada kuartal ketiga tahun 2024.
“Kemudian secara pendapatan memang kalau kita lihat ada penurunan kurang lebih menjadi Rp8,5 triliun. Namun ini adalah pencapaian triwulan 3 yang lalu,” jelas Merza.
Baca Juga
Advertisement
Lebih lanjut, EBITDA perusahaan selama kuartal ketiga sekitar Rp. 3,6 triliun atau 42,7%. Angka ini berbanding dengan kuartal ketiga 2023 mencapai 3,8 triliun atau 44,1%. Sementara itu, perusahaan membukukan laba rugi sektiar Rp. 1 triliun.
“EBITDA kita mencapai, EBITDA margin kita 42,7 persen atau pada angka Rp3,6 triliun,” jelasnya.
“Dan secara laba rugi kita membukukan kurang lebih Rp1 triliun. Ini kira-kira angka yang kita bukukan sampai dengan triwulan 3 2024 yang lalu,” imbuh Merza.
Baca Juga
Advertisement
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.