Pengguna Internet Capai 82,6 Persen di Wilayah 3T Indonesia, Kebanyakan Scroll Medsos

Pengguna Internet Capai 82,6 Persen di Wilayah 3T Indonesia, Kebanyakan Scroll Medsos
News

Pengguna Internet Capai 82,6 Persen di Wilayah 3T Indonesia, Kebanyakan Scroll Medsos

Pengguna Penetrasi Internet di Wilayah 3T Indonesia

Pengguna Penetrasi Internet di Wilayah 3T Indonesia # Sumber : Unsplash

GadgetDiva – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan tingkat penetrasi pengguna internet di Wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) Indonesia telah mencapai angka 82,6 persen pada tahun 2024. Angka tersebut telah mencakup wilayah Kabupaten Nunukan dan Kepulauan Talaud. 

Tingkat penetrasi pengguna internet di wilayah tertinggal ini terungkap dalam laporan Survei Penetrasi Internet Indonesia 2024. Penelitian ini dilakukan APJII bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). 

650 Karyawan Microsoft Xbox Kena PHK, Kenapa?

Survei ini melibatkan 1.950 responden dari 64 kabupaten di daerah tertinggal. Termasuk di antaranya 322 ISP (Internet Service Provider).

Laporan tersebut mengungkap bahwa 82,6 persen masyarakat di wilayah 3T telah terkoneksi internet. Angka ini setara dengan sekitar 8.114.273 masyarakat yang telah terkoneksi internet di deaerah tertinggal dari total 9.823.575 jiwa. 

Source :gadgetdiva.id

Di samping itu, masih ada sekitar 17,4 persen. Angka ini setara dengan 1.709.302 masyarakat yang belum terkoneksi oleh internet. 

"Masih ada 17,4 persen masyarakat yang belum memiliki akses internet dan ini merupakan tantangan besar yang harus kita atasi bersama," ungkap Ketua Umum APJII Muhammad Arif dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/9). 

Alasan utama masyarakat masih belum terkoneksi karena tidak memiliki komputer maupun perangkat yang terhubung internet sebesar 30,2 persen. Kemudian, sebanyak 26,4 persen masyarkat menyatakan bahwa di wilayah mereka tak ada sambungan internet. 

Sementara, sebesar 21,10 persen lainnya menyatakan tak tahu bagaimana menggunakan perangkat yang dapat terkoneksi oleh internet. Selanjutnya, sebanyak 14,8 persen masyarakat merasa membeli paket kuota masih terlalu mahal untuk mereka dan 5,7 persen lainnya merasa tak aman menggunakan internet.

Lebih lanjut, survei tersebut turut menemukan sebesar 73,20 persen masyarakat menggunakan internet untuk mengakses media sosial. Kemudian, 13,6 persen masyarakat menggunakan internet untuk berkomunikasi lewat aplikasi chat. Kebanyakan dari mereka menggunakan internet selama 1-5 jam sehari. 

Menariknya lagi, sebanyak 85.72% pengguna internet di wilayah 3T menyatakan lebih memilih menggunakan mobile data dari operator seluler dibandingkan dengan WiFi rumah. Hal ini dikarenakan sinyal yang paling kuat berada di wilayah mereka. 

Baca Juga :

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.


author-img_1

Nadhira Aliya Nisriyna

Reporter

Bergabung di Gadgetdiva.id sejak Maret 2020. Gemar menonton film, drama dan series. Pernah jadi Editor di deCODE Magazine.

Artikel Terkait

CEO Sam Altman Mundur dari Jajaran Dewan Keamanan OpenAI
News

CEO Sam Altman Mundur dari Jajaran Dewan Keamanan OpenAI

Hal ini disebabkan organisasi tersebut berupaya untuk menjadi komite pengawasan dewan yang lebih ind..

650 Karyawan Microsoft Xbox Kena PHK, Kenapa?
News

650 Karyawan Microsoft Xbox Kena PHK, Kenapa?

Microsoft Gaming memangkas sekitar 650 karyawan divis XBox dan video game. Tak hanya itu, perusahaan..

Gandeng MAB, Telkomsel Siap Kembangkan Ekosistem EV di Indonesia
News

Gandeng MAB, Telkomsel Siap Kembangkan Ekosistem EV di Indonesia

Melalui pendekatan ini, Telkomsel bertujuan untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi ..

Indosat Buka Kelas AI dan Otomasi di IDCamp 2024
News

Indosat Buka Kelas AI dan Otomasi di IDCamp 2024

Indosat meluncurkan IDCamp 2024, program beasiswa untuk mengembangkan developer berstandar industri,..


;