GadgetDIVA - Gadgetdiva.id — Ransomware masih merajalela. Bahkan sektor keuangan menjadi salah satu yang paling sering menjadi target. Hal ini dianggap akan mampu mengancam industri keuangan tanah air.
Data ini diungkap oleh Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata BSSN, Edit Prima, dalam acara The Finance Executive Forum: The Future of Digitalization and Cyber Crime Mitigation Towards 2045, Sabtu, 30 Desember 2023. Menurutnya, trafik anomali di sektor tersebut pun cukup mengkhawatirkan.
BSSN mengungkap sektor keuangan merupakan salah satu industri yang paling rentan terhadap kejahatan siber. Pihaknya mencatat bahwa tren anomali trafik internet Indonesia menunjukkan angka yang fantastis walaupun tren-nya menurun.
Baca Juga
“Di 2023 ada 151,4 juta kasus terkait dengan anomali trafik internet di Indonesia. Menurutn drastis dari 2021 sebanyak 1,6 miliar kejadian. Selanjutnya pada 2022 sebanyak 976,4 juta kejadian,” ujar Edit.
Ransomware dan Kejahatan di Sektor Keuangan
Menurutnya, sektor keuangan menempati urutan ketiga setelah administrasi pemerintahan dan energi, sebagai yang paling banyak mengalami anomali internet.
“Ini mengindikasikan jika serangan ransomware masih menjadi ancaman di sektor keuangan pada tahun 2023. BSSN mencatat dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware,” katanya.
Baca Juga
Menurut dia, sektor keuangan modern saat ini bergantung pada pemanfaatan teknologi dan platform digital. Dampak serta risiko yang ditimbulkan atas ketergantungan tersebut membuka peluang ancaman siber, seperti pencurian data, peretasan terhadap sistem, dan pelumpuhan seluruh sistem operasional jasa penyedia layanan keuangan.
Sebab itu, perlu adanya kerangka kerja untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi risiko keamanan informasi di lembaga penyelenggara infrastruktur sistem pembayaran (PIP). Para pemain industri juga dinilai perlu mempertimbangkan langkah proaktif dengan melakukan evaluasi tata kelola teknologi dan menerapkan standar keamanan informasi seperti ISO 27001:2013.
Sebagai contoh, salah satu penyedia infrastruktur sistem pembayaran, Jalin telah tersertifikasi ISO 27001:2013 dan ISO 9001:2015, sebagai wujud komitmen perusahaan dalam mewujudkan pengelolaan keamanan informasi dan manajemen mutu yang andal kepada seluruh member perbankan dan fintech.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
Tinggalkan Komentar...