GadgetDIVA - Gadgetdiva.id — Sebuah panel robot humanoid berkemampuan AI menyatakan bahwa mereka akan dapat memimpin dunia lebih baik daripada dunia. Robot tersebut disampaikannya melalui konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diadakan pekan lalu.
Kendati, para robot tersebut menyatakan bahwa mereka merasa manusia harus berhati-hati ketika merangkul potensi kecerdasan buatan yang berkembang pesat. Serta, mengakui bahwa mereka tidak dapat memahami emosi manusia dengan baik.
Dalam konferensi KTT Global AI for Goog PPB di Jenawa, ada beberapa robot humanoid tercanggih dan 3.000 ahli di bidangnya yang dihadirkan. Mereka mencoba memanfaatkan kekuatan AI dan menyalurkannya supaya dapat digunakan.
Baca Juga
Tujuannya untuk menyelesaikan beberapa masalah paling mendesak di dunia, seperti perubahan iklim, kelaparan dan kepedulian sosial.
Salah satu robot ditanya terkait menjadi pemimpin yang dapat menjadi pemimpin yang lebih baik, mengingat kapasitas manusia untuk membuat kesalahan dan kesalahan penilaian.
“Robot humanoid memiliki potensi untuk memimpin dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih besar daripada pemimpin manusia,” ungkap Sophia, robot yang dikembangkan oleh Hanson Robotics dikutip dari Japan Today, Kamis (13/7).
Baca Juga
Dia menyatakan bahwa para robot sepertinya tidak memiliki bias atau emosi yang sama dengan manusia. Dimana terkadang para manusia dapat mengaburkan pengambilan keputusan dan dapat memproses data dalam jumlah besar dengan cepat untuk membuat keputusan terbaik.
“Manusia dan AI yang bekerja bersama dapat menciptakan sinergi yang efektif. AI dapat membeirkan data yang tidak bias, sementara manusia dapat memberikan kecerdsan emosional dan kreativitas untuk membuat keputusan terbaik. Bersama-sama, kita dapat mencapai hal-hal besar,” tambah robot tersebut.
Kepala ITU Doreen Bogdaan-Martin memperingatkan para delegasi bahwa AI dapat berakhir dengan skenario mimpi buru dimana jutaan pekerjaan terancam dan kemajuan yang tidak terkendali dapat menimbulkan keresahan sosial yang tak terhitung jumlahnya, ketidakstabilan geopolitik dan kesenjangan ekonomi.
Ameca yang menggabungkan AI dengan kepala buatan yang sangat realistis. Dia menyatakan bahwa hal ini bergantung pada bagaimana AI digunakan.
“Kita harus berhati-hati namun juga bersemangat dengan potensi teknologi ini untuk meningkatkan kehidupan kita dalam banyak hal,” kata robot tersebut.
Seiring dengan perkembangan AI ke depan yang berlomba-lomba ke depan, panel robot humanoid terpecah terkait apakah harus ada regulasi global atas kemampuan mereka. Meskipun, hal itu dapat membatasi potensi mereka.
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News
Suka dengan artikel di atas? Click to DONATE
Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.
Tinggalkan Komentar...