Starlink Masuk Indonesia Timbulkan Kekhawatiran, Ini Respon Kominfo

Starlink Masuk Indonesia Timbulkan Kekhawatiran
Starlink Masuk Indonesia Timbulkan Kekhawatiran

GadgetDIVA - Gadgetdiva.id — Kehadiran Starlink di Indonesia menimbulkan kekhawatiran dalam industri telekomunikasi tanah air. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) angkat bicara soal kekhawatiran tersebut.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Kominfo Usman Kansong mengungkap bahwa pemerintah telah menerapkan level playing field alias setiap pemain memiliki kesempatan yang sama. Oleh sebab itu, perusahaan pembuat Starlink, SpaceX, harus mematuhi regulasi yang dibuat oleh pemerintah.

Starlink sendiri dilaporkan telah mengajukan dua perizinan, yakni sebagai penyelenggara layanan Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Internet Service Provider (ISP).

Hal ini dilakukan untuk mengurangi kekhawatiran operator seluler (opsel) sekaligus melahirkan kompetisi yang baik di industri. Sebab itu, harus ditata.

“Iya, kita itu yang utama boleh masuk ke yang lain-lain kalau persyaratannya dipenuhi begitu. Ini kan untuk mengurangi kompetisi kekhawatiran dari opsel lokal kita karena itu kan harus ditata jangan sampai nanti terjadi kompetisi yang nggak baik,” ungkap Usman Kansong dikutip dari DetikInet, Sabtu (20/4).

Lebih lanjut, Kominfo akan mendorong Starlink untuk memberi akses di daerah-daerah yang belum terjangkau internet. Tepatnya daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

Menurut Usman, daerah tersebut sulit dijangkau oleh infrastruktur daratan. Sehingga, layanan internet berbasis satelit dinilai lebih mudah membantu akses ke wilayah tersebut.

“Didorong ke sana ke daerah 3T. Dari sisi teknologi dia itu kan satu teknologi yang mengatasi persoalan geografis begitu posisinya kan di atas. Kalau fiber optik kan kualitas bagus tapi mahal terus medannya gangguan gempa aja di bawah laut putus barang itu,” imbuh Usman.

Rencananya, Starlink akan menyasar pelanggan akhir atau business to consumer (B2C) di Indonesia. Namun, sebelum menyediakan layanannya ke warga Indonesia maupun berjualan ke ritel, Starlink harus melalui tahap Uji Layak Operasi (ULO).

Kendati demikian, Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa Starlink harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Supaya, memenuhi syarat beroperasi di Indonesia.

“Kalau di IKN itu (Starlink) dia bakal melakukan uji coba dan lagi diusahakan time table-nya (jadwal uji coba) layanan Starlink di tahun 2024,” ungkap Budi Arie dalam pernyatan resminya dikutip Jumat (5/4).

Sebelumnya, Starlink telah digunakan oleh Telkomsat untuk menyediakan layanan internet ke pelanggan bisnis. Hal ini disebabkan perusahaan telah mendapatkan hak labuh satelit khusus non geostationer (NGSO) pada Juni 2022 silam.

Cek berita teknologi, review gadget dan video Gadgetdiva.id di Google News. Baca berita otomotif untuk perempuan di Otodiva.id, kalau butuh in-depth review gadget terkini kunjungi Gizmologi.id. Bagi yang suka jalan-jalan, wajib baca Traveldiva.id.